Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan flora dan fauna :
- Iklim , Berupa suhu udara, kelembapan udara, curah hujan. Kelembapan udara pengaruhnya bersifat vertikal akibat perbedaan ketinggian tempat dan secara horizontal karena perbedaan curah hujan
- Relief, Adanya perbedaan ketinggian menimbulkan variasi suhu udara yang keanekaragaman hayati
- Kondisi tanah, Pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah
- Makhluk hidup, Makhluk hidup yang dimaksud adalah manusia dan hewan
Persebaran Flora di Indonesia : berdasarkan curah hujan dapat digolongkan sebagai berikut :
Persebaran Flora di Indonesia : berdasarkan pendekatan biogeografi kekayaan hayati Indonesia dibagi atas dua kelompok sebagai berikut :
Persebaran fauna di Indonesia jika dikaitkan dengan sejarah geologis kepulauan Indonesia dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
- Hutan musim, Terdapat di wilayah yang mengalami perubahan musim hujan dan musim kemarau, tumbuhan bersifat homogen contoh : jati dan pinus, ada di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara
- Hutan hujan tropis, Terdapat di daerah dengan curah hujan dan suhu udara tinggi, tumbuhan bersifat heterogen, terdapat di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
- Hutan padang rumput (sabana), Dijumpai di daerah curah hujan rendah, tanaman keras dan menahun, terdapat di Nusa Tenggara, banyak dikembangkan untuk usaha peternakan
- Stepa, Merupakan hutan padang rumput yang sangat luas, dijumpai di daerah dengan curah hujan sedikit, contoh di Nusa Tenggara Timur.
- Hutan bakau (mangrove), Tumbuh di daerah pantai, memiliki akar napas dan daun berlapis tebal untuk mengurangi penguapan, banyak dijumapi di pantai yang arus lautnya tenang seperti : Jawa, Papua, Sumatera bagian timur, pantai Kalimantan Barat dan pantai Kalimantan Selatan.
Persebaran Flora di Indonesia : berdasarkan pendekatan biogeografi kekayaan hayati Indonesia dibagi atas dua kelompok sebagai berikut :
- Indo Malayan, Meliputi tanaman yang ada di kawasan Indonesia Barat, yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Bali dengan karakteristik memiliki jenis meranti-merantian yang sangat banyak, terdapat berbagai jenis rotan, tidak memiliki hutan kayu putih, memiliki jenis tumbuhan matoa (pometia pinnata) yang sedikit, memiliki jenis tumbuhan sagu yang juga sedikit dan memiliki berbagai jenis nangka.
- Indo Australian, Terdapat di kawasan Indonesia Timur, yaitu : Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua dengan karakteristik memiliki meranti-merantian yang sedikit, tidak memiliki rotan, terdapat hutan kayu putih, memiliki berbagai jenis tumbuhan matoa (khususnya di Papua), memiliki banyak tumbuhan sagu dan tidak terdapat jenis nangka.
Peralihan keduanya ditandai dengan garis Wallace dan Lydekker
Persebaran fauna di Indonesia jika dikaitkan dengan sejarah geologis kepulauan Indonesia dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
- Fauna Tipe Asiatis (Asiatic), Ciri fauna tipe Asiatis yaitu hewan menyusui yang bertubuh besar, terdapat berbagai jenis kera. Contoh : harimau, gajah, oran utan, badak, siamang, tapir, banteng, rusa dan burung heron. Persebarannya terdapat di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Madura dan Bali.
- Fauna Tipe Australis (Australic), Ciri fauna tipe Australis yaitu jenis hewan menyusui bertubuh kecil, terdapat berbagai jenis hewan berkantong. Contoh : kangguru, cendrawasih, kasuari, kakaktua, kuskus dan nuri. Jenis ini terdapat di Kepulauan Aru dan wilayah Papua.
- Fauna Tipe Peralihan (Austal Asiatic), Ciri fauna tipe peralihan yaitu peralihan antara fauna tipe Asiatis dan fauna tipe Australis, terdapat hewan Endemis (hewan yang habitatnya hanya di tempat tersebut) contoh : babi rusa, anoa, biawak, komodo, kuda, burung maleo, kuskus. Terdapat di Sulawesi dan kepulauan Nusa Tenggara.
Persebaran Hewan (Fauna) dan Tumbuhan (Flora) di Indonesia
Persebaran Hewan (Fauna) dan Tumbuhan (Flora) di Indonesia
Indonesia mempunyai keanekaragaman jenis hewan dan tumbuhan terbesar kedua di dunia setelah Brasil. Berikut akan diuraikan persebaran hewan dan tumbuhan di Indonesia.
1. Persebaran Fauna di Indonesia
Fauna sering juga diartikan dunia hewan. Arti fauna adalah semua hewan yang hidup di suatu daerah atau pada zaman tertentu, sedangkan uraian fauna Indonesia terbatas pada zaman sekarang ini. Uraian fauna lebih ditekankan pada hewan liar, sedangkan hewan yang dibudidayakan akan diuraikan pada peternakan. Suatu daerah mempunyai ciri lingkungan tertentu yang berpengaruh terhadap jenis dan kehidupan hewan. Indonesia mempunyai berbagai macam lingkungan sebagai wilayah tempat hidup dan berkembangnya fauna. Pulau-pulau besar dan kecil yang jumlahnya lebih dari 13.000 buah, perairan yang luasnya mencapai lebih dari tiga juta kilometer persegi, dan terletak di sekitar khatulistiwa, merupakan tempat tinggal dari berbagai jenis fauna. Di Indonesia terdapat lebih dari 500 jenis hewan menyusui (Mamalia), lebih dari 4.000 jenis ikan (Pisces), lebih dari 1.600 jenis burung (Aves), lebih dari 1.000 jenis hewan Reptil dan Amfibi, serta lebih dari 200.000 jenis serangga (insecta). Jenis-jenis ikan meliputi ikan yang hidup di air tawar, air payau, maupun air asin. Jenis-jenis serangga meliputi yang hidup di dalam tanah, di tempat gelap, merayap di dalam kayu lapuk, maupun yang terbang. Di samping itu masih banyak jenis cacing, lintah, siput, dan kerang.
Peta persebaran fauna di Indonesia
A. Pembagian Fauna di Indonesia
Jenis-jenis dan persebaran hewan yang ada di Indonesia mempunyai kaitan dengan sejarah terbentuknya kepulauan Indonesia. Indonesia bagian barat, yang meliputi Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya pernah menjadi satu dengan Benua Asia. Indonesia bagian timur, Papua, dan pulau-pulau di sekitarnya pernah menjadi satu dengan Benua Australia. Indonesia bagian tengah, Pulau Sulawesi bersama pulau di sekitarnya, Kepulauan Nusa Tenggara dan Kepulauan Maluku, merupakan wilayah yang tidak termasuk Benua Asia maupun Australia.
1) Pembagian Fauna Menurut Wallace (1910)
Pada tahun 1910 (tiga tahun sebelum ia wafat), Wallace dengan mempertimbangkan keunggulan bentuk fauna Asia di Sulawesi, menyimpulkan bahwa fauna Sulawesi tampak demikian khas, sehingga Wallace menduga bahwa Sulawesi dahulu pernah bersambung dengan Benua Asia maupun Benua Australia. Wallace membuat garis yang ditarik dari sebelah timur Filipina, melalui Selat Makassar dan antara Bali dan Lombok yang dikenal dengan Garis Wallace dengan kemudian Wallace menggeser garis yang telah ditetapkan sebelumnya ke sebelah timur Sulawesi (Wallace, 1910). Sulawesi merupakan daerah peralihan antara fauna Asia dengan fauna Australia. Wallace mengelompokkan jenis fauna di Indonesia menjadi tiga, yaitu:
A. Fauna Asiatis (Tipe Asia), menempati bagian barat Indonesia sampai Selat Makassar dan Selat Lombok. Di daerah ini terdapat berbagai jenis hewan menyusui yang besar seperti:
(1) tapir terdapat di Sumatra dan Kalimantan,
(2) banteng terdapat di Jawa dan Kalimantan,
(3) kera gibon terdapat di Sumatra dan Kalimantan,
(4) mawas (orang hutan), yaitu jenis kera besar dan tidak berekor, hewan ini banyak terdapat di hutan-hutan Sumatra Utara dan Kalimantan,
(5) beruang terdapat di Sumatra dan Kalimantan,
(6) badak terdapat di Sumatra dan Jawa (bercula dua),
(7) gajah terdapat di Sumatra (berpindah-pindah),
(8) siamang (kera berwarna hitam dan tak berekor) terdapat di Sumatra,
(9) kijang badannya berwarna kemerah-merahan terdapat di Jawa, Sumatra, Bali, dan Lombok,
(10) harimau loreng terdapat di Jawa dan Sumatra, sedangkan harimau kumbang dan tutul terdapat di Jawa, Bali, dan Madura,
(11) kancil adalah kijang kecil banyak terdapat di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan,
(12) trenggiling banyak terdapat di Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali, dan
(13) jalak Bali terdapat di Bali, dan burung merah terdapat di Jawa. Di daerah ini juga ditemui jenis hewan lain, seperti kancil pelanduk (terdapat di Sumatra, Jawa, dan Kalimantan), singa, mukang (terdapat di Sumatra, dan Kalimantan), dan ikan lumba-lumba (terdapat di Kalimantan).
B. Fauna tipe Australia, menempati bagian timur Indonesia meliputi Papua dan pulau-pulau di sekitarnya. Di daerah ini tidak didapatkan jenis kera, binatang menyusuinya kecil-kecil dan jumlahnya tidak banyak.
Hewan-hewan di Indonesia bagian timur mirip dengan hewan Australia. Jenis hewan tipe Australia, antara lain sebagai berikut.
(1) Burung, terdiri atas cenderawasih, kasuari, nuri dan raja udang.
(2) Amfibi, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.
(3) Berbagai jenis serangga.
(4) Berbagai jenis ikan.
(5) Mamalia, terdiri atas kanguru, walabi, beruang, nokdiak (landak Papua), opossum laying (pemanjat berkantung), kuskus, dan kanguru pohon.
(6) Reptilia, terdiri atas buaya, biawak, kadal, dan kura-kura.
C. Fauna peralihan, menempati di antara Indonesia timur dan Indonesia barat, misalnya di Sulawesi terdapat kera (fauna Asiatis) dan terdapat kuskus (fauna
Australia). Di samping itu terdapat hewan yang tidak didapatkan baik tipe Asiatis maupun tipe Australia. Fauna Indonesia yang tergolong tipe peralihan adalah sebagai berikut.
(1) Mamalia, terdiri atas anoa, babi rusa, kuskus, monyet hitam, sapi, banteng, dan kuda.
(2) Reptilia, terdiri atas biawak, komodo, kura-kura, dan buaya.
(3) Amfibi, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.
(4) Berbagai macam burung, terdiri atas maleo, kakaktua, nuri, merpati, burung dewata, dan angsa.
Di antara fauna yang terdapat di wilayah Indonesia bagian tengah terdapat fauna yang khas Indonesia dan tidak dijumpai di daerah lain serta termasuk hewan langka, antara lain anoa (mirip lembu) terdapat di Sulawesi; biawak komodo terdapat di Pulau Komodo, Nusa Tenggara; burung maleo terdapat di Sulawesi dan Kepulauan Sangihe.
2) Pembagian Fauna Menurut Weber
Banyak ahli yang melakukan telaah tentang persebaran jenis hewan di Indonesia dengan membuat garis batas yang berbeda-beda. Salah satu ahli adalah Weber, ia menentukan batas dengan imbangan perbandingan hewan Asia dan Australia 50 : 50. Weber menggunakan burung dan hewan menyusui sebagai dasar analisisnya, tetapi tidak setiap binatang yang dijadikan dasar memiliki garis batas yang sama. Contohnya, hewan melata dan kupu-kupu Asia menembus lebih jauh ke arah timur daripada burung dan siput. Garis batas antara Indonesia bagian barat dengan bagian tengah disebut garis Wallace dan garis batas antara Indonesia bagian timur dengan bagian tengah disebut garis Weber.
Menunjukkan garis Wallace dan garis Weber di Indonesia
3) Pembagian Fauna Menurut Lydekker
Ahli lain, yaitu Lydekker, menentukan batas barat fauna Australia dengan menggunakan garis kontur dan mengikuti kedalaman laut antara 180 – 200 meter, sekitar Paparan Sahul dan Paparan Sunda. Hal ini sama dengan Wallace yang menentukan batas timur fauna Asia. Adanya perbedaan fauna antara wilayah Indonesia bagian barat dan timur karena kedua wilayah itu terpisah oleh perairan yang cukup luas dan dalam, dan kedalaman lautnya lebih dari 1000 meter. Laut yang dalam tersebut sebagai pemisah antara kedua wilayah, sehingga fauna pada masing-masing wilayah berkembang sendiri-sendiri.
Persebaran flora di Indonesia terbentuk karena adanya peristiwa geologis yang terjadi pada jutaan tahun yang lalu, yaitu pada masa pencairan es (zaman glasial). Pada saat itu terjadi pencairan es secara besar-besaran yang menyebabkan naiknya permukaan air laut di bumi, hal ini menyebabkan beberapa wilayah yang dangkal kemudian menjadi tenggelam oleh air laut dan membentuk wilayah perairan yang baru.
Beberapa wilayah perairan baru di sekitar Indonesia yang terbentuk pada masa berakhirnya zaman glasial itu adalah Laut Jawa yang terdapat di daerah Dangkalan Sunda dan Laut Arafuru yang terdapat di daerah Dangkalan Sahul. Terbentuknya perairan baru di daerah dangkalan tersebut menyebakan flora yang semula dapat dengan bebas bermigrasi akhirnya terhambat oleh perubahan kondisi geologis.
Jenis tumbuhan yang tersebar di wilayah Indonesia meliputi hutan tropis, hutan musim, hutan pegunungan, hutan bakau dan sabana tropis. Persebaran flora di wilayah Indonesia itu sendiri terbagi ke dalam 4 kelompok besar wilayah flora Indonesia, yaitu :
1. Wilayah Flora Sumatra-Kalimantan
2. Wilayah Flora Jawa-bali
3. Wilayah Flora Kepulauan Wallace (Sulawesi-Nusa Tenggara)
4. Wilayah Flora Maluku-Papua
Wilayah Indonesia memiliki kekayaan fauna yang sangat beragam. Keragaman fauna ini karena berbagai hal :
1. Terletak di daerah tropis, sehingga mempunyai hutan hujan tropis (trophical rain forest) yang kaya akan tumbuhan dan hewan hutan tropis.
2. Terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan Australia
3. Merupakan negara kepulauan, hal ini menyebabkan setiap pulau memungkinkan tumbuh dan dan menyebarnya hewan dan tumbuhan khas tertentu sesuai dengan kondisi alamnya.
4. Indonesia terletak di dua kawasan persebaran fauna dunia, yaitu Australis dan Oriental.
Karena berbagai kondisi tersebut maka wilayah Indonesia kaya akan keanekaragaman fauna. Berbagai jenis fauna yang meliputi :
1. Mamalia (lebih dari 500 jenis)
2. Kupu-kupu (lebih dari 100 jenis)
3. Reptil (lebih dari 600 jenis)
4. Burung (lebih dari 1.500 jenis)
5. Amfibi (lebih dari 250 jenis)
Persebaran fauna dikelompokkan dalam 3 wilayah geografis yaitu fauna Indonesia Barat, fauna Indonesia Tengah dan fauna Indonesia Timur.
Fauna yang terdapat di wilayah Indonesia Barat bertipe Asiatis, di wilayah Indonesia Tengah merupakan fauna khas/fauna asli Indonesia sedangkan wilayah fauna Indonesia Timur bertipe Australis.
1.1. Flora Sumatra Dan Kalimantan
Tersebar di pulau Sumatra dan Kalimantan serta pulau-pulau kecil di sekitarnya (Nias, Enggano, Bangka, Belitung, Kep. Riau, Natuna, Batam, Buton dll). Contoh flora khas yang tumbuh adalah Bunga Bangkai (Raflesia arnoldi)
Jenis tumbuhan di wilayah persebaran pulau Sumatra dan Kalimantan sangat dipengaruhi oleh jenis iklim yang ada di wilayah tersebut, yaitu iklim Af. Wilayah iklim Af di dominasi oleh hutan tropis yang memiliki curah hujan dan kelembaban yang tinggi. Jenis vegetasi yang terdapat di wilayah persebaran ini dibedakan atas penyebabnya menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Jenis vegetasi kosmopolitan yang disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi. Wilayah ini didominasi oleh hutan hujan tropis yang lebat dengan spesies tumbuhan yang khas seperti kayu meranti yang keras seperti pohon deptirokarpus dan berbagai macam anggrek.
2. Pohon paku, lumut dan jamur yang merupakan jenis tumbuhan yang di akibatkan oleh kelembaban yang tinggi
Kelompok vegetasi yang lain di wilayah ini adalah hutan bakau/mangrove yang biasanya tersebar di sepanjang pantai dan muara-muara sungai.
- Persebaran jenis flora yang terdapat di wilayah pulau Sumatra tersebar dari ujung utara sampai selatan pulau tersebut. Meski demikian wilayah ini memiliki daerah miniatur yang mirip dengan berbagai ekosistem yang ada di pulau Sumatra. Sebaran flora di Sumatra dapat dikatakan terwakili oleh adanya Taman Nasional Gunung Leuser di Propinsi Nangroe Aceh Darussalam. Di wilayah taman nasional tersebut memiliki koleksi khas ekosistem Sumatra mulai dari ekosistem pantai. rawa, dataran rendah, hingga ekosistem pegunungan.
- Wilayah Kalimantan di dominasi oleh hutan hujan tropis yang kaya akan pohon berkayu keras dan besar. Terdapat juga liana (tumbuhan pemanjat) yang menjadi komoditi unggulan yaitu : rotan.
- Di Kalimantan bagian selatan terdiri atas daerah dataran rendah pantai, daerah rawa, daerah perbukitan dan pegunungan
- Di bagian tengah, terdapat pegunungan Meratus yang membujur dari utara ke selatan yang membelah wilayah menjadi dua bagian yang berbeda
- Di bagian timur terdapat daerah berbukit yang ditumbuhi oleh hutan primer, hutan sekunder, semak belukar dan padang ilalang.
- Di bagian barat, terdapat dataran rendah yang terdiri atas rawa monoton, rawa banjir, rawa pasang surut, dan daerah aluvial. Pada bagian ini ditumbuhi oleh hutan bakau, hutan rawa, dan lahan dengan berbagai jenis rawa.
Terdapat beberapa jenis flora yang dijadikan maskot oleh daerah-daerah/propinsi di wilayah sebaran Sumatra-Kalimantan, antara lain :
1. ACEH : Cempaka (Michelia champaca L)
2. SUMATRA UTARA : Bunga Kenanga (Cananga odorate)
3. SUMATRA BARAT : Pohon Andalas (Morus Macroura)
4. BENGKULU : Suweg Raksasa (Amorphophallus titanium)
5. RIAU : Nibung
6. JAMBI : Pinang Merah
Buah Pinang Merah
7. SUMATRA SELATAN : Pohon Duku
8. LAMPUNG : Bunga Ashar
10. KALIMANTAN TENGAH : Tenggaring
Tersebar di pulau Jawa, Madura, Bali dan kepulauan-kepulauan kecil disekitarnya (Kepulauan Seribu, Kep. Karimunjawa). Contoh flora khas yang tumbuh adalah pohon Burohal (Kepel)
Pohon Burahol (kepel)
Bentangan alam pulau Jawa dan Bali yang memanjang memungkinkan iklim yang berbeda antara wilayah Jawa bagian barat dengan Jawa bagian timur. Curah hujan di pulau Jawa bagian barat cenderung lebih tinggi daripada Jawa bagian timur sampai ke Bali. Gejala ini disebabkan oleh pola iklim yang berbeda, daerah Jawa bagian barat beriklim Af, yaitu hutan hujan tropis. Semakin ke timur, iklim berubah menjadi iklim Am atau muson tropis dan iklim Aw atau sabana tropis. Dari perbedaan tersebut maka kemudian timbul sebaran vegetasi yang berbeda :
1. Hutan hujan tropis
Hutan ini beriklim Af dan berada di sekitar Jawa bagian barat dengan curah hujan yang cenderung tinggi. Beberapa kawasan vegetasi hutan hujan tropis di Jawa bagian barat adalah Cagar Alam Ujung Kulon di Banten, Cagar Alam Cibodas, dan Pananjung Pangandaran di Jawa Barat
2. Hutan musim tropis
Hutan ini berada di sekitar Jawa Barat bagian utara sampai Jawa Tengah dan sebagian Jawa Timur. Kawasan ini memiliki iklim Am dengan curah hujan kurang sehingga jenis vegetasi yang biasa terdapat di daerah ini dan menjadi ciri khas adalah jenis tumbuhan yang meranggas pada waktu musim kemarau, seperti pohon jati. Kawasan hutan ini berada di Alas Roban, Jawa Tengah, dan hutan jati di sekitar Jepara.
3. Sabana tropis
Sejenis padang rumput yang diselingi oleh pohon besar. Jenis iklimnya Aw yang ditandai dengan jumlah curah hujan tahunan sedikit. Kawasan ini berada di Jawa bagian timur sampai Bali. Contohnya, Cagar Alam Baluran Jawa Timur dan Taman Nasional Bali Barat.
Di bawah ini beberapa flora yang menjadi maskot untuk daerah Jawa dan Bali:
1. DKI Jakarta : Salak Condet
3. Jawa Tengah : Bunga Kantil
6. Bali : Kayu Manjegau
1.3. Flora Wallace (Sulawesi – Nusa Tenggara)
Wilayah persebaran flora Wallace meliputi pulau Sulawesi, pulau Timor, Kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara. Di daerah ini memiliki iklim yang kering dengan suhu relatif lebih tinggi di bandingkan dengan kawasan lain yang terdapat di Indonesia. Kondisi yang demikian mengakibatkan vegetasi yang mampu tumbuh di daerah tersebut adalah sebabgai berikut.
A. Sulawesi
Di wilayah ini terdapat hutan pegunungan, untuk melindungi ekosistem yang ada kemudian di sebagian daerah ini di resmikan sebagai Kawasan Cagar Alam Tangkoko di puncak gunung kembar dan puncak dua saudara di ujung paling utara Sulawesi.
2. Sulawesi Tengah : Pohon Eboni
3. Sulawesi Selatan : Lontar
4. Sulawesi Tenggara : Anggrek Serat
B. Nusa Tenggara
Persebaran flora di daerah Nusa Tenggara di dominasi oleh hamparan Sabana Tropis seperti yang terdapat di Kawasan Cagar Alam Pulau Komodo
Selain jenis tumbuhan di atas terdapat beberapa jenis flora khas yang menjadi maskot di wilayah sebaran flora kepulauan Wallacea, yaitu :
2. Nusa Tenggara Timur : Tanaman Cendana
1.4. Flora Maluku - Papua
Meliputi wilayah pulau Maluku dan Papua serta pulau-pulau kecil di sekitarnya. Contoh Flora Khas tumbuh adalah: Eucalyptus, sama dengan jenis tumbuhan yang tumbuh di daerah Queensland Australia Utara , rempah-rempah, sagu dan matoa.
Di wilayah Maluku ini terdapat hutan campuran dengan berbagai jenis pohon dan hasil rempah-rempah yang terkenal, antara lain :
3. Berbagai rempah-rempah seperti :
- Cengkeh
- Kayu Manis
- Lada
2.1. Fauna Yang Terdapat Di Wilayah Indonesia Barat
Fauna yang terdapat di wilayah Indonesia Barat merupakan fauna yang bertipe Asiatis atau memiliki kemiripan dengan fauna-fauna yang tedapat di benua Asia. Fauna Indonesia Barat disebut juga wilayah fauna dangkalan Sunda.
Persebaran wilayah fauna Indonesia Barat ini meliputi :
1. Pulau Sumatera dan pulau-pulau kecil di sekitarnya (Nias, Enggano, Bangka, Belitung, Kepulauan Riau dll)
2. Pulau Jawa dan pulau-pulau kecil di sekitarnya (Nusa Kambangan, Nusa Barung, Madura, Kepulauan Seribu, Pulau Vulkan Krakatau dll)
3. Pulau Kalimantan
4. Pulau Bali
Wilayah fauna Indonesia Barat berbatasan dengan wilayah Indonesia Tengah, garis khayal yang membatasinya dinamakan Garis Wallacea.
Beberapa jenis fauna yang terdapat di wilayah fauna Indonesia Barat antara lain :
1. Jenis mamalia, meliputi gajah, badak bercula satu, tapir, rusa, banteng, kerbau, monyet, orang utan, harimau, tikus, bajing, kijang, ajag, kelelawar, landak dan babi hutan.
2.2. Fauna Indonesia Tengah
Wilayah persebaran fauna Indonesia Tengah juga sering disebut dengan wilayah fauna Kepulauan Wallacea atau cukup fauna Wallacea saja. Selain itu juga sering disebut sebagai wilayah fauna peralihan, yaitu wilayah yang memisahkan antara wilayah fauna Indonesia Barat dengan wilayah fauna Indonesia Timur. Wilayah fauna Indonesia Tengah meliputi daerah:
1. Pulau Sulawesi
2. Pulau Timor
3. Kepulauan Nusa Tenggara, seperti Flores, Sumba, Lombok Komodo dan pulau-pulau kecil disekitarnya
Wilayah fauna Indonesia Tengah terletak diantara Garis Wallace dan Garis Webber. Garis Wallace memisahkan wilayah fauna Indonesia Tengah dengan Indonesia Barat. Garis Webber memisahkan wilayah fauna Indonesia Tengah dengan Indonesia Timur.
Beberapa jenis fauna yang hidup di wilayah fauna Indonesia Tengah antara lain :
1. Mamalia, meliputi anoa, babi rusa, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, beruang tarsius, monyet saba, kuda, sapi dan banteng.
4. Berbagai macam burung, meliputi burung dewata (burung cendrawasih), maleo, mandar, raja udang, burung pemakan lebah, rangkong, kakaktua, nuri dan merpati.
2.3. Fauna Indonesia Timur
Wilayah fauna Indonesia timur disebut juga wilayah fauna dangkalan Sahul. Jenis-jenis fauna yang terdapat di wilayah ini bertipe Australis, maksudnya jenis fauna yang hidup mirip dengan fauna-fauna di Australia.
Persebaran wilayah fauna Indonesia Timur meliputi :
1. Kepulauan Maluku dan kepulauan kecil di sekitarnya
2. Papua (Irian) dan sekitarnya.
Wilayah fauna Indonesia Timur berbatasan dengan Wilayah Fauna Indonesia Tengah dan dibatasi oleh garis khayal yaitu Garis Webber, dan termasuk dalam kelompok fauna dunia zona Australis.
Beberapa jenis fauna yang hidup di wilayah Fauna Indonesia Timur antara lain :
1. Mamalia, terdiri atas kangguru, walaby, beruang, nokdiak (landak Irian), oposum layang (pemanjat berkantung), kuskus, kangguru pohon dan kelelawar.
2. Reptilia, terdiri atas buaya, biawak, ular, kadal dan kura-kura
3. Amfibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang dan katak air
5. Berbagai jenis ikan
6. Berbagai macam serangga
Sgt membantu. thx :)
BalasHapusSgt membantu, Thanks :)
BalasHapusmakasih ..
BalasHapusThanks Gan Informasinya
BalasHapusSiiiiiip...............
BalasHapusSangat bermanfaat sekali, silahkan juga kunjungi :
BalasHapus1. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
2. Macam-Macam Flora Di Indonesia
3. Macam-Macam Fauna Di Indonesia
4. Kumpulan materi pelajaran SD, SMP, SMA, Contoh Soal lengkap dengan jawaban (www.materipelajar.com)
Assalamu'alaikum..ijin copas pak..
BalasHapussalam dari sma muhammadiyah 1 jombang, semangat :)
BalasHapus