07 Agustus 2020

Pola Aliran Sungai

Dendritik. Pola aliran ini terdapat pada daerah berjenis batuan homogen, dan lereng-lerengnya tidak begitu terjal, sehingga sungai-sungainya tidak cukup kuat untuk menempuh jalur yang lurus dan pendek. Contohnya, sungai yang mengalir diatas batuan yang tidak/kurang resisten terhadap erosi akan membentuk tekstur sungai yang rapat. Sedangkan pada batuan yang resisten (seperti granit) akan membentuk tekstur renggang. Resistensi batuan terhadap erosi sangat berpengaruh pada proses pembentukan alur-alur sungai. Batuan yang tidak resisten cenderung mudah ter-erosi membentuk alur-alur sungai.

Radial Sentrifugal, Pola aliran radial adalah pola aliran sungai yang arah alirannya menyebar secara radial dari suatu titik ketinggian tertentu, seperti puncak gunung api

 Rectangular, Pola aliran rectangular adalah pola aliran sungai yang dikendalikan oleh struktur geologi, seperti struktur kekar (rekahan) dan sesar (patahan). Sungai rectangular dicirikan oleh saluran-saluran air yang mengikuti pola dari struktur kekar dan patahan. Kekar pada umumnya kurang resisten terhadap proses erosi, sehingga sangat memungkinkan air mengalir dan berkembang melalui rekahan yang pada akhirnya membentuk suatu pola pengaliran mengikuti sistem kekarnya. Pola aliran rektangular banyak ditemukan di daerah yang ter-sesarkan. Sungaisungai yang terbentuk akan mengikuti jalur yang kurang resisten serta terkonsentrasi pada tempat-tempat dimana singkapan batuannya bersifat lunak. Cabang-cabang sungainya membentuk sudut tumpul dengan sungai utamanya.

 Trelllis, aliran sungai yang berbentuk seperti terali atau jeruji. Aliran sungai yang anak sungainya hampir sejajar dengan sungai induknya, biasanya berada di wilayah lipatan. Pada pola ini, sungai mengalir sepanjang lembah dari suatu bentukan antiklin dan sinklin yang paralel. Pada pola ini terdapat perpaduan antara sungai konsekuen dan subsekuen. Pola ini juga dapat terbentuk disepanjang lembah yang paralel pada sabuk pegunungan lipatan. Pada daerah tersebut, sungai-sungai akan melewati lembah dan akan bergabung dengan saluran utamanya.

 Radial Sentripetal, Aliran yang berlawanan dengan pola radial, di mana aliran sungainya mengalir ke satu tempat yang berupa cekungan (depresi).

 Annular, Pola aliran annular adalah pola aliran sungai yang arah alirannya menyebar secara radial dari suatu titik ketinggian tertentu dan ke arah hilir aliran kembali bersatu.

 Pararel, Sistem pengaliran paralel adalah suatu sistem aliran yang terbentuk oleh lereng yang curam atau terjal.

 Pinnate, Pola Pinnate adalah aliran sungai yang mana muara anak sungai membentuk sudut lancip dengan sungai induk. Sungai ini biasanya terdapat pada bukit yang lerengnya terjal.

Arah Aliran sungai dan Struktur Geologinya

Berdasarkan arah aliran, sungai dapat dibedakan atas:

Sungai konsekuen, yakni sungai dimana arahnya mengalir sesuai dengan kemiringan struktur geologisnya.

Sungai subsekuen, yakni sungai dimana arahnya mengalir secara tegak lurus atau menyiku pada sungai konsekuen.

Sungai obsekuen, yakni sungai dimana arahnya mengalir berlawanan dengan sungai konsekuen dan mengarah masuk ke sungai subsekuen.

Sungai resekuen, yakni sungai pola aliran airnya sesuai dengan sungai konsekuen dan menuju sungai subsekuen.

Sungai insekuen, yakni sungai arah mengalirannya tidak teratur.


Berdasarkan struktur geologinya sungai dapat dibedakan atas:

Sungai antiseden, yakni sungai yang dapat mempertahankan arah aliran, walaupun terjadi terus pengangkatan perlahan-lahan.

Sungai reverse, yakni sungai diaman ia tidak mampu lagi mengimbangi pengangkatan sehingga terjadi perubahan arah aliran.

Sungai superposed, yakni sungai yang arah alirannya berada di suatu daratan paneplain sehingga struktur batuan di dataran tersebut tersingkap.

Sungai anaklinal adalah sungai yang mengalir di suatu daerah yang terangkat yang arahnya berlawanan dengan arah aliran sungai.

Sungai kompoun adalah sungai asal airnya dari tempat yang struktur morfologinya bermacam–macam.

Sungai komposit adalah sungai yang asal airnya dari tempat yang struktur geologinya bermacam – macam.

Sungai epigenesis adalah sungai yang mengalami pengikisan terhadap batuan keras pada daerah yang terbuka lapisan sedimennya oleh aliran sungai sehingga lapisan keras ini terpotong tanpa terjadi perubahan arah aliran sungai.


Daerah Aliran Sungai

Sungai induk dengan anak-anaknya membentuk kompleks sungai yang disebut sistem sungai. Sistem sungai ini disebut Daerah Aliran Sungai (DAS). Perbatasan antara daerah-daerah aliran sungai umumnya berupa punggungan perbukitan. Menurut Manan (1979), DAS merupakan kawasan yang dibatasi oleh pemisah topografis yang menampung, menyimpan dan mengalirkan air hujan yang jatuh di atasnya ke sungai pada akhirnya bermuara menuju laut ataupun danau. Menurut Sosrodarsono dan Takeda (1977), coraknya terdiri dari corak bulu burung, corak radial, dan corak pararel.

Corak bulu burung, disebut bulu burung karena bentuk aliran anak sungainya menyerupai ruas-ruas tulang dari bulu burung. Anak-anak sungai langsung mengalir ke sungai utama. Corak seperti ini resiko banjirnya relatif kecil karena air dari anak sungai tiba di sungai utama pada waktu yang berbeda-beda.

Corak radial, atau disebut juga menyebar. Anak sungai menyebar dan bertemu di titik-titik tertentu. Wilayahnya berbentuk kipas atau lingkaran. Memiliki resiko banjir yang cukup besar di titik-titik pertemuan anak sungai.

 Corak pararel, memiliki dua jalur sub daerah aliran sungai yang sejajar dan bergabung di bagian hilir. Memiliki resiko banjir yang cukup besar di titik hilir aliran sungai.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar