10 Agustus 2020

TEORI PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA

 Teori mengembang dan memapat (oscillation theory)

Menurut teori ini, jagat raya pada awalnya terbentuk karena adanya suatu siklus materi yang diawali dengan massa yang mengembang yang disebabkan reaksi inti hidrogen. Akibatnya, terbentuklah galaksi-galaksi yang diperkirakan sudah berlangsung selama tiga puluh miliar tahun. Galaksi-galaksi tersebut lama-kelamaan akan meredup kemudian memapat yang didahului dengan keluarnya pancaran panas. Peristiwa mengembang dan memapat tersebut berlangsung secara terus-menerus. Teori ini disebut juga teori ekspansi dan kontraksi.

Teori keadaan tetap (steady state theory)

Teori ini menyatakan alam semesta tidak memiliki awal dan tidak memiliki akhir. Alam semesta tetap sama sepanjang waktu. Teori ini diusulkan oleh Sir Fred Hoyle. Ia mengatakan alam semesta tidak terbatas dalam waktu dan memiliki kondisi yang sama dengan sebelumnya dan sekarang. Menurutnya, tidak ada galaksi baru yang terbentuk. Namun, teori ini memiliki banyak celah. Sebagai contoh, ketika teori ini mengatakan alam semesta tidak berubah dalam waktu, ada bukti bahwa alam semesta berkembang dan bintang baru lahir.

Teori ledakan besar (the big bang theory)

Menurut teori ini, pembentukan alam semesta terjadi sekitar 13.700 miliar tahun yang lalu. Menurut George Lemaitre, dahulu terdapat galaksi-galaksi yang saling berdekatan. Galaksi-galaksi berasal dari massa tunggal yang menyimpan suhu dan energi yang sangat besar. Hal ini menimbulkan ledakan yang mahadahsyat hingga menghancurkan massa tunggal tersebut. Akibat ledakan tersebut, banyak materi yang terlontar ke segala penjuru semesta dalam bentuk serpihan-serpihan. Inilah asal mula terbentuknya jagat raya. Teori ini dapat dijelaskan dengan menggunakan rumus relativitas Albert Einstein.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar