11 Agustus 2020

Struktur Ruang Kota

 Menurut Bintarto, kota adalah sebuah bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alamiah dan non alami dengan gejala-gejala pemusatan penduduk yang cukup besar dan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan materialistis dibandingkan dengan daerah belakangnya.

Teori memusat (konsentris) menurut Ernest W. Burgess (1929)

1. Zone pusat daerah kegiatan (PDK/CBD), terdapat pusat pertokoan besar (Dept. Store), gedung perkantoran yang bertingkat, bank, museum, hotel, restoran dan sebagainya.

2. Zone peralihan atau zone transisi, merupakan daerah yang terikat dengan pusat daerah kegiatan.  Penduduk zone ini tidak stabil, baik dilihat dari tempat tinggal maupun sosial ekonominya. Dikategorikan sebagai daerah berpenduduk miskin. Dalam rencana pengembangan kota daerah ini diubah menjadi lebih baik untuk komplek industri manufaktur, perhotelan, tempat parkir, gudang, apartemen, dan jalan-jalan utama yang menghubungkan inti kota dengan daerah luarnya. Pada daerah ini juga sering ditemui daerah slum atau daerah pemukiman penduduk yang kumuh.

3. Zone permukiman klas proletar, perumahannya sedikit lebih baik. Didiami oleh para pekerja yang berpenghasilan kecil atau buruh dan karyawan kelas bawah, ditandai oleh adanya rumah-rumah kecil yang kurang menarik dan rumah-rumah susun sederhana yang dihuni oleh keluarga besar. Burgess menamakan daerah ini sebagai workingmen’s homes.

4. Zone pemukiman kelas menengah (residential zone), merupakan komplek perumahan para karyawan kelas menengah yang memiliki keahlian tertentu. Rumah rumahnya lebih baik dibandingkan daerah klas ploretar.

5. Zone penglaju (commuters), merupakan daerah yang memasuki daerah belakang (hinterland) atau merupakan daerah batas desa-kota. Penduduknya bekerja di kota dan tinggal di pinggiran kota. Model konsentrik jarang terjadi secara ideal. Adapun model yang paling mendekati terhadap struktur ini adalah kota-kota pelabuhan di negara barat seperti kota Chicago, Calcuta, Adelaide dan Amsterdam.


Homer Hoyt : Teori Sektoral (Sector Theory).


Menurut Homer Hoyt, kota tersusun sebagai berikut:

1. pada lingkaran dalam terletak pusat kota (CBD) yang terdiri atas: bangunanbangunan kantor, hotel, bank, bioskop, pasar dan pusat perbelanjaan.

2.Sektor kawasan industri ringan dan perdagangan. Kawasan ini terdapat pabrik- pabrik kecil atau ringan dan juga toko- toko.

3.Sektor kaum buruh atau kaum murba. Kawasan ini merupakan tempat tinggal bagi kaum buruh maupun kaum murba. Pemukiman ini mendekati pusat perdagangan karena kaum buruh harus bekerja di tempat- tempat yang menjadi pusat bisnis.

4.Sektor madya wisma, yaitu tempat tinggal bagi para kaum menengah.

5. pada sektor tertentu terdapat kawasan industri ringan dan perdagangan.

6. dekat pusat kota dan dekat sektor di atas, yaitu bagian sebelah menyebelahnya terdapat sektor murbawisma, yaitu tempat tinggal kaum murba atau kaum buruh.

7. agak jauh dari pusat kota dan sektor industri serta perdagangan, terletak sector madyawisma.


Teori Inti Ganda
Teori inti ganda mengemukakan persebaran penggunaan lahan ditentukan oleh faktor-faktor yang unik seperti situs kota dan sejarahnya yang khas, sehingga tidak ada urutan-urutan yang teratur dari zona-zona kota seperti yang terjadi pada teori konsentris dan sektoral.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar