1. Perkembangan Pengetahuan, Ilmu dalam Konteksitas Metodologi Penelitian.
a. Geografi sebagai pengetahuan dan sebagai ilmu
Geografi sebagai pengetahuan adalah pengetahuan geografis yang dapat
dimiliki oleh setiap orang tanpa melalui pendidikan formal melainkan diperoleh
melalui pengalamannya. Pengetahuan geografi lebih menekankan pada
pengetahuan tentang lokasi di muka bumi atau fenomena geografis baik
fenomena alam maupun fenomena sosial yang terjadi di muka bumi.
Geografi sebagai ilmu adalah sebagai suatu bidang kajian yang memiliki body of
knowledge. Ilmu geografi hanya dapat diperoleh oleh orang yang dengan sengaja
memiliki perhatian dan pengkajian secara ilmiah, baik langsung maupun tidak
langsung.
Kedudukan geografi pada institusi pendidikan terdiri atas dua bagian yakni:
sebagai mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, dan sebagai
bidang studi pada jurusan atau prodi geografi pada jenjang pendidikan tinggi.
Penelitian merupakan penyelidikan dan pengujian yang kritis dan teliti guna
menaggapi dan memachkan masalah (Kartini Kartono: 1983).
Research as a scientific undertaking which, by means of logical and systematized
methods, aims to discover new facts or verify old fact, and to analize their
sequenes, relationship, causal explanations, and the natural laws which gover
them (Donal Slesinger dan Mary Stevenson: 1993).
Riset atau penelitian adalah aktivitas berfikir ilmiah yang dilakukan secara
sistematis mengacu kepada kaidah-kaidah metodologi penelitian. Berfikir ilmiah
adalah berfikir arif bijaksana yang menunjukkan keluasan pandangan dan
mempunyai perspektif yang dilandasi dengan pengujian yang sistematis dan
terencana dengan pembuktian atas data factual dan verifikasi. Penelitian geografi yaitu kegiatan ilmiah yang dilakukan dengan langka-langkah
secara sistematis untuk memecahkan suatu permasalahan geografi yang meliputi
ruang sebagai suatu region sebagai objek penelitian.
b. Perkembangan metodologi penelitian
Rummel dalam bukunya: Introduction to Research Prosedures, mengemukakan
empat tahapan dalam perkembangan metodologi penelitian, yaitu: :
Period of trial and error
Period of authority and tradition
Period of speculation and argumentation
Period of hypothetis and experimentation
Perkembangan metodologi penelitian tersebut sejalan dengan kemampaun
manusia dalam memecahkan permasalahan, baik terkait masalah sosial maupun
masalah fisikal.
Pada tahap terakhir, yaitu Period of hypothetis and experimentation merupakan
kunci perkembangan ilmu selanjutnya yang berkembang saat ini.
Strabo merupakan tokoh geografi pertama yang mengadakan penelitian secara
ilmiah meskipun dilaksanakan masih secara sederhana. Namun telah
menunjukkan adanya kegiatan pengumpulan data, yakni data demografi dan data
alamiah negara Mesir, yang kemudian dibukukan dalam: Penduduk Mesir.
2. Hakikat Ilmu Dalam Konteksitas Penelitian Geografi
Pengertian ilmu pengetahuan:
Ilmu pengetaahuan atau sains secara sederhana diartikan sebagai akumulasi
pengetahuan yang sistematis. Sains sebagai suatu metode pendekatan terhadap keseluruhan dunia empiris untuk
menemukan kebenaran yang sifatnya tentative (Nasution: 1982).
Ilmu diperoleh dan berkembang melalui kegiatan ilmiah atau berfikir ilmiah.
Menurut J. Dewey kegiatan berfikir ilmiah atau berpikir rasional bijaksana adalah
termasuk berfikir reflektif.
Reflective thinking dilakukan melalui enam tahapan kegiatan yaitu:
(1) The felt need, dirasakan dan disadari adanya kebutuhan untuk memecahkan
suatu masalah;
(2) The problem, menyadari makna penting suatu masalah dan berusaha untuk
merumuskannya;
(3) The hypothesis, yaitu gagasan berdasarkan kajian teoritis untuk yang bersifat
praduga yang masih memerlukan pembuktian untuk dijadikan sebagai konklusi
akhir;
(4) Collecting data as evidence, mengumpulkan data, fakta, dan informasi untuk
dijadikan sebagai bahan pembuktian melalui pengolahan data untuk menguji
kebenaran hipotesis; dan
(5) Concluding beliefe, mengambil kesimpulan berdasarkan hasil pembuktian
(John Dewey: 1933).
(6) The general values of the conclusion, mengadakan imlikasi dengan atau
terhadap peristiwa lain, baik yang terjadi pada masa kini maupun waktu yang
akan dating (T.L. Kelley: 1972).
Langkah-langkah penelitian geografi
(1) Pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang relevan dan
dibutuhkan;
(2) Evaluasi data untuk mendapatkan akurasinya dan objektivitasnya.
( 3) Analisis data untuk memaknai data dan interpretasinya (4) Pengembangan teori dan prediksi
Teknik Penelitian Geografi
(1) Studi kepustakaan, analisi peta, survey lapangan.
(2) Evaluasi akurasi dan relevansi informasi, data, dan pemetaan kembali.
(3) Keterkaitan antar variable, tabulasi, kategorisasi, klasifikasi, pemetaan, uji
statistic.
(4) Konstruksi model hasil studi dan prediksinya.
Manusia menghadapi permasalahan hidup yang menuntut pemecahan. Permasalahah
tersebut yang baru dirasakan bukan termasuk masalah, melainkan permasalahan
yang sesungguhnya dirasakan penting untuk dipecahkan.
Permasalahan yang diatasi dengan menggunakan prosedur berpikir reflektif inilah
yang kemudian dilakukan oleh para peneliti.
Dalam kegiatan penelitian tidak terkecuali penelitian geografi memiliki karakteristik
berfikir reflektif sebagai suatu kegiatan ilmiah.
Namun dalam pelaksanaannya, penelitian geografi memiliki karakteristik tersendiri
sesuai dengan geografi sebagai ilmu yang memiliki body of knowlwdge, sehingga
penelitian geografi akan berbeda dengan penelitian bidang studi yang lain.
Sikap ilmiah:
A scientific attitude was linked with an ardent curiosity, fertile imagination and
love of experiment inquiry (John Dewey: 1933).
A scientific attitude means the ability to raise significant questions and to
formulate fruitfull hypothesis (Allyn Young: 1950).Hakikat ilmu sekurang-kurangnya memiliki :
Memiliki objek studi
Terdapat ruang lingkup yang jelas
Mengembangkan metode tertentu
Memiliki asas dan konsep yang jelas
Adanya pengembangan teori
Body of knowledge of geography study
Ontologis: objek studi, ruang lingkup, konsep dan prinsip serta teori.
(1) Definisi geografi; aktualisasi
(2) Ruang lingkup:
(a) The distribution and relationship of mankind over the earth and the
spatial aspects of human settlement and the use of the earth
(b) The interrelationship between human society and the physical environment as
part of the study of area differences.
(c ) The regional ftamework and the analysis of specific region.
(Rhoad Murphey: 1966)
(3) Objek kajian: Ruang
(4) Kosep:
(a) G. Wipple:
The earth as a planet
Varied ways of living
Varied natural region
The significance of region to men
The importance of location in understanding world affairs
(b) H.J.J. warman:
Rregion concept Life layer concept
Man ecological dominant concept
Globalism concept
Spatial interaction concept
Areal relation concept
Areal likenesses concept
Areal differences concept
Areal uniquenesses concept
Areal distritbution concept
Relative location concept
Comparative advantage concept
Perpetual transformation concept
Culturally defined resources concept
Round earth on flat paper concept
(5) Prinsip atau asas:
Distibusi
Interaksi
Korologi spasial
Deskripsi
b. Epistimologis: metode dan pendekatan yang digunakan bagi
pengembangan studi geografi
(1) tiga pendekatan yang dikembangkan
(2) Analisis
(3) Metode riset geografi c. Aksiologis:
Peranan dan kedudukan geografi dalam kehidupan manusia.
Perencanaan wilayah, geografi pembangunan, geografi ekonomi,
survey dan pemetaan, dll.
3. Konsep Dasar Penelitian Geografi
komponen-komponen yang harus terpenuhi dalam memahami dan memecahkan
permasalahan melalui kegiatan penelitian. Unsur-unsur tersebut di antaranya
adalah sebagai berikut:
a. Judul dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang mengandung permasalahan
dan memiliki minimal dua jenis variable (variable bebas dan terikat).
b. Masalah yang hendak diteliti.
c. Variable yang menunjukkan suatu konsep dengan atribut atau karakter yang
dimilikinya sesuai dengan jenis penelitian.
d. Anggapan dasar sebagai landasan jalinan kerangkan pikir tentang konsep atau
topic permasalahan.
e. Hipotesis sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan yang
dikemukakan.
f. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian untuk mengungkapkan
permasalahan secara mendalam hingga ditemukan suatu konteksitas yang jelas. g. Populasi sebagai objek kajian secara keseluruhan.
h. Sampel sebagai wakil dari objek yang diteliti yang dipandang dapat mewakili
objek penelitian secara keseluruhan.
i. Instrumen penelitian sebagai alat jarring data dan informasi terkait dengan
masalah yang diperuntukan bagi responden.
j. Subyek penelitian yang dipandang sebagai pihak yang memiliki objek
penelitian atau disebut sumber data dan sample dalam penelitian kualitatif.
k. Analisis sebagai kegiatan kajian terhadap data yang terkumpul.
l. Kesimpulan sebagai intisari dari hasil penelitian terkait dengan masalah dan
hasil analisisnya.
m. Rekomendasi sebagai saran yang ditujuan kepada perorangan atau lembaga
terkait dengan temuan penelitian.
n. Daftar pustaka sebagai kumpulan bahan bacaan yang dicutat dengan susunan
berdasarkan kaidah penulisannya.
o. Lampiran sebagai perangkat bahan penunjang laporan penelitian yang tidak
dimasukan melainkan terdapat di bagia lain baik disatukan maupun terpisah
dengan laporan hasil penelitian.
p. Abstrak merupakan ringkasan penelitian yang meliputi hasil dan proses. 4. Permasalahan dalam kajian geografi
Masalah adalah kesenjangan antara yang seharusnya (tataran teoritis dan konseptual)
dengan yang sebenarnya (tataran empiris dan factual), atau gap antara dasein dengan
dassolen.
A problem is a question that asks how variables are related (Haring, L.L. Lounsher:
1975).
Kriteria masalah geografi:
(1) masalah menyatakan keterhubungan antar dua variable;
(2) Masalah dinyatakan dalam kalimat Tanya; dan
(3) Memungkinkan adanya ketersediaan data
Peta masalah
Keterkaitan antara variable bebas dengan variable terikat yang dijadikan sebagai
landasan untuk merumuskan atau membuat kerangka piker.
Sumber masalah
Terdapat Empat Sumber masalah dalam kajian geografi
1. Hasil penelitian orang lain
Calon peneliti dapat dengan mudah menemukan permasalahan yang
direkomendasikan oleh peneliti. Namun demikian, keputusan ada di tangan
calon peneliti untuk memilihnya sebagai topik permasalahan.
2. Kepustakaan Sumber masalah ini menuntut kemampuan calon peneliti dalam memadukan
antara kajian teoritis dengan empiris (secara tidak langsung/ dokumen atau
sumber berita yang valid).
3. Lapangan
Sumber permasalahan berasal dari kenyataan di lapangan, baik melalui
observasi maupun berdasarkan kemampuan calon peneliti menyikapi dan
menangkapnya sebagai suatu permasalahan yang faktual.
4. Sajian data mentah, peta, dan grafik
Merupakan dokumentasi yang memuat data hasil penelitian atau survey atau
pencacahan yang memiliki atau mengandung permasalahan. Calon peneliti
hendaknya memiliki kemampuan untuk mehubungkan antar data, sehingga
mumudahkan dalam menentukan variabel penelitian (variabel bebas dan variabel
terikat).
Permasalahan penelitian harus memenuhi peryaratan:
Menarik untuk diteliti (ilmiah)
Penting untuk diteliti
Memungkinkan ketersediaan data
Memberi manfaat secara teoritis dan praksis
Permasalahan harus memiliki konteksitas dengan judul penelitian, meskipun judul
penelitian dapat dirumuskan kemudian.
Permasalahan penelitian terdiri atas dua kategori, yalkni:
Permasalahan umum, biasanya teruraikan dalam tara belakang masalah (bik secara
teoritis maupun empiris).
Permasalahan khusus, berupa permasalahan yang sudah terfokus dan akan diteliti Kedua kategori permasalahan tersebut harus saling mendukung, sehingga masalah
betul-betul memiliki kerangka teoritis yang jelas dan masalah sesungguhnya terdapat
di lapangan (lokasi penelitian).
Rumusan Masalah penelitian dinyatakan dalam kaliamt tanya atau kalimat
pernyataan.
Namun demikian, banyak peneliti yang lebih menyaukai merumuskan permasalahan
dalam bentuk kalimat tanya.
Rumusan pertanyaan penelitian memiliki konsekuensi pada jenis penelitian.
Jenis penelitian eksploratif
Jenis penelitian dekriptif
Jenis penelitian berhipotesis. 5. Metodologi Penelitian Geografi
Pendekatan penelitian
Terdapat dua pendekatan dalam penelitian, yaitu:
Pendekatan kualitatif
Pendekatan kuantitatif
Karakteristik Dan Perbedaan
Pendekatan Kualitatif Dengan Pendekatan Kuantitatif
Aspek Kualitatif Kuantitatif
Disain Umum, fleksibel, emergent,
on going proces
Spesifik, jelas dan rinci, pegangan
proses penelitian.
Tujuan Pemahanan dan pemaknaan,
kasuis, mengembangkan teori
dan konsep, mengembangkan
realitas.
Mencari hubungan antar variable,
menguji teori, mencari generalisasi
Metode Kasus, dekriptif Deskriptif, eksperimen
Teknik
penelitian
Observasi, partisipatori,
wawancara.
Survei, eksperiment, observasi
terstruktur, wawancara terstruktur.
Instrumen
penelitian
Human instrument, buku
catatan, dokumentasi.
Angket, pedoman wawancara, tes,
skala.
Data Primer, natural setting,
informasi, dokumen pribadi.
Satuan angka
Sumber data Subyek penelitian Populasi dan sample
Analisis data Proses penelitian di lapangan,
display data, reduksi data,
kesimpulan dan verivikasi.
Setelah penelitian lapangan,
analisis statistic. Metode penelitian
Disaian dan pendekatan adalah model yang tergambarkan dalam kerangka piker
Metode penelitian adalah prosedur untuk mengetahui sesuatu secara sistematis
(Senns).
Metode ilmiah adalah ekspresi cara berfikir melalui cara kerja yang sistematis
sehingga hasilnya memenuhi syarat keilmiahan.
Jenis-jenis metode penelitian:
Metode deskriptif
Metode eksperimen
Metode histories
Metode kasus
Populasi dan Sampel
Populasi (universe) adalah keseluruhan tentang obyek yang akan diteliti.
Penelitian yang utuh adalah yang meneliti seluruh populasi.
Sampel adalah wakil populasi yang memiliki karakteristik umum
Syarat sample penelitian:
(1) Memberikan gambaran umum tentang populasi (representative)
(2) Memberikan presisi tentang hasil penelitian
(3) dapat dilaksanakan
(4) Memberi keterangan dengan biaya dan waktu relative Cara penarikan sample:
(1) Random sampling
(a) Simple Random sampling
(b) Systematic random sampling
(c) Stratified random sampling
(d) Simple cluster sampling
(e) Stratified cluster sampling
(f) Area sampling
(2) Non-Random sampling
(a) Purposive sampling
(b) Quota sampling
(3) Sequental sampling
Teknik pengumpulan data
Wawancara
(1) Syarat pewawancara
(2) Situasi wawancara
(3) Tempat wawancara
Angket
(1) Cara penggunaan angket
(2) Persiapan tenaga lapangan
( 3) Sifat angket
Observasi
(1) Observasi objek fisis
(2) Observasi objek budaya
(3) Observasi proses Studi dokumentasi
(1) Buku
(2) Karya ilmiah (hasil penelitian)
(3) Dokumen
(4) Media masa
Instrumen penelitian
Pedoman wawancara
(1) Terbuka
(2) Terstruktur
Angket
(1) Terbuka
(2) Semi terbuka
(3) Tertutup
Pedoman observasi
(1) Check list
(2) Terbuka
(3) Terstruktur
(4) Tertutup
Pedoman studi kokumentasi
Teknik analisis data
Data kualitatif;
(1) Selama proses penelitian di lapanmgan: pengumpulan data, kesimpulan dan
verifikasi (2) Display data
(3) Reduksi data
(4) Kesimpulan dan verifikasi
Data kuantitatif
(1) kategorikal
(a) Tabulasi
(b) Tabel
(c) Analisis tabel
(d) Interpretadi data
(2) Bersambungan: Analisis statistik
6. Penyusunan Proposal Penelitian Geografi
Kerangka proposal penelitian
(1) Judul
(2) Latar belakang masalah
(3) Rumusan masalah
(4) Definisi operasional
(5) Tujuan penelitian
(6) Manfaat penelitian
(7) Tinjauan pustaka
(8) Anggapan dasar
(9) Hipotesis
(10) Metodologi penelitian (Disain dan metode penelitian, populasi dan sample,
teknik dan instrument penelitian, analisis data)
(11) Daftar pustaka Judul penelitian:
Mencerminkan adanya permasalahan
Memiliki minimal dua variabel penelitian
Mencerminkan subyek penelitian
Mencerminkan jenis penelitian
Menunjukkan lokasi penelitian
Latar Belakang Masalah
Uraian tentang permasalahan umum, kerangka teoritas, data lokasi penelitian
sehingga menunjukkan permasalahan yang akan diteliti betul-betul ada secara
faktual di lokasi penelitian.
Pentingnya masalah tersebut untuk diteliti.
Kategorisasi:
Menunjukkan masalah umum (isu global atau nasional atau regional, teoritis)
Menunjukkan masalah khusus (data penunjang masalah di lapangan)
Latar belakang masalah diakhiri dengan pernyataan permasalahan yang akan
diteliti. Biasanya mengubah judul menjadi permasalahan. Meskipun
permasalahan tersebut bukan menjadi fokus penelitian
Masalah Penelitian
Pembatasan terhadap permasalahan yang akan diteliti dengan cara menjabarkan
masalah yang dikemukakan pada latar belakang masalah.
Pembatasan masalah harus mengacu pada:
Kerangka teoritis
Kemungkinan ketersesiaan sumber data
Kemampuan analisis data Definisi Operasional
Menjabarkan variable ayang akan diteliti sehingga jelas indikatornya bagi setiap
variable tersebut.
Variabel mengacu pada permasalahan
Tujuan Penelitian
Kalimat tujuan penelitian diawali dengan kata untuk, selanjutnya mengacu pada
masalah penelitian
Manfaat Penelitian
Kalimat manfaat penelitian diawali dengan kata dapat, selanjutnya mengacu
pada masalah penelitian.
Pada beberapa proposal terdapat dua manfaat penelitian yakni, manfaat secara
teoritis dan manfaat secara praktis.
Tinjauan Pustaka
Kerangka teori dan konseptual (frame of reference) bagi pengembangan
variable, keterkaitan atau perbedaan, sehingga dapat memberikan gambaran alur
pikir tentang hubungan antar variable dalam tataran konsep atau teori.
Setiap variable yang akan diteliti harus memiliki acuan secara teoritis.
Tinjauan pustaka akan menjadi landasan dalam penyusunan hipotesis.
Anggapan Dasar
Merupakan pernyataan atas dukungan terhadap keterkaitan antar variabel
penelitian.
Memiliki kebenaran yang sifatnya umum diterima oleh sebagain besar peneliti.
Mengacu pada landasan teritis Hipotesis
Jawaban sementara pada tataran teoritis yang perlu uji hipotesisi berdasarkan
kajian empiris.
Sikap peneliti:
Menerima jika terbukti; atau
Menolak jika tidak terbukti; atau
Mengganti jika tidak terbukti (dicantumkan pada laporan)
Kekuatan hipotesis
Tersedia data tentang variable penelitian
Tersedia data tentang hubungan antar variable penelitian
Tersedia data tentang keterkaitan antar variable penelitian
Sifat penelitian berhipotesis
Magnitude
Defferences
Relatianship
Jenis hipotesis
(1) Hipotesis kerja (Ha)
(2) Hipotesis nihil (Ho)
Rumusan hipotesis:
(3) Singkat dan jelas
(4) Menunjukkan hubungan antar hal atau variable
(5) Didukung teori atau konsep
Metodologi penelitian
Metode penelitian
Populasi dan sample,
Variabel penelitian
Teknik dan instrument penelitian
Analisis data
Daftar pustaka
Alfabetis: nama, tahun terbit, judul buku, tempat terbit dan penerbit.
Jenis sumber pustaka;
(1) Jurnal
(2) Buku
(3) Luar jurnal dan buku (hasil penelitian, publikasi departemen, dokumen,
makalah, surat kabar
(4) Internet 7. Pendekatan Dan Analisis Geografi
Pendekatan geografi
a. Pendekatan keruangan (spatial approach):
(1) Pendekatan topic
(2) Pendekatan aktivitas manusia
(3) Pendekatan regional
b. Pendekatan ekoologi (ecological approach)
c. Pendekatan histories (kronologi)
d. Pendekatan system (system approach)
Analisis Geografi
Analisis Lokasi
a. Faktor lokasi:
Lokasi; tempat di oermukaan bumi memberi petunjuk terhadap sifat atau
karakter gejala masalah yang dikaji.
(1) Lokasi absolute: Jaring-jaring garis khayal (letak astronomis)
(2)Lokasi relative: hubungan dengan wilayah lain
Site dan situation:
(1) Site (situs) kondisi intern
(2) Situation: lokasi terhadap kawasan sekitar
b. Makna lokasi:
The importance of location in understanding world affarirs. c. Teori tempat yang sentral (central place theory)
(1) lokasi peripheral: Lokasi yang terpencil, terisolir, pojok.
(2) Lokasi sentral : strategis, location resources, mendatangkan
keuntungan, daerah pertumbuhan.
(3) Tempat yang sentral: partisipasi panduduk secara maksimum
(4) W. Christaller & August Losch:
(a) Tempat yang sentral: titik simpul dari geometric heksagonal
(b) Kategorisasi secara hierarki:
K = 3 Market optimazing case
K = 4 Traffic optimizing situation
K = 7 Administration optimizing situation
d. Teori lokasi industri:
(1) Lokasi industri:
Sumber bahan mentah
Pasar
Tenaga kerja
Energi
(2) Biaya transfortasi minimum ( A. Weber)
Biaya transfortasi = BTBM + BTP
BTBM = 0 Lokasi industri di daerah bahan mentah
BTP = 0 Lokasi industri di daerah pemasaran
(3) Bobot lokasi dan indeks material
Bobot lokasi lebih dari 2 lokasi industri di daerah bahan mentah
Bobot lokasi = 2 lokasi industri di daerah pemasaran (4) Menentukan lokasi industri
Bobot lokasi
Biaya transfortasi minimum
(5) Isotim : Lokasi-lokasi yang memiliki peluang yang sama untuk dijadikan
lokasi industri berdasarkan biaya transfortasi minimum/
(6) Isodapen: Garis yang menghubungkan semua titik yang melibatkan
kenaikan biaya transfortasi yang sama besarnya, di tas biaya
transfortasi lokasi.
(7) Aglomerasi: Lokasi industri yang ditentukan berdasarkan biaya
transfortasi minimum dan sumber tenaga kerja.
(8) Segitiga aglomerasi: Tenaga kerja
Bahan mentah
Daerah pemasaran
Analisis variansi
a. Pendekatan factor tunggal
b. Pendekatan factor majemuk
Analisis tetangga terdekat
a. P.J. Clark dan F.C. Evans:
(1) Cluster pattern
(2) Random pattern
(3) Dispersed pattern
b. R scale
(1) R = 0 – 0,7 pola bergerombol
(2) R = 0,7 – 1,4 pola tersebar tidak merata
(3) R = 1,4 – 2,1 pola tersebar merata
Analisis interaksi dan difusi
a. Model ggrafitasi
Interaksi kuruangan
(1) Newton
Jarak
Penduduk
Interaksi
(2) Edward Ullman
Regional complementarity
Intervening opportunity
Spatial transferability
(3) David L. Huff
Probability
Attraction distance ratio
b. Teori Grafik
(1) Vertex
(2) Edge
(3) Circuit Network
(4) Branching or tree network
(5) Jaringan maksimum 8. Penyususnan Laporan Penelitian
Sistematika Laporan penelitian terdiri atas:
Bagian pembukaan:
Lembar judul penelitian (cover) yang berisi: judul penelitian, peneliti, nama sekolah,
dan tahun.
Lembar pengesahan yang berisi: judul penelitian, peneliti, lokasi penelitian, dan
tanda tangan peneliti dan kepala sekolah.
Abstrak berupa uraian singkat yang berisi esensi penelitian, yaitu: permasalah,
tujuan, prosedur pelaksanaan, dan hasil penelitian. Abstrak ditulis satu spasi dan
hanya satu lembar.
Kata pengantar
Daftar isi
Daftar tabel
Daftar gambar
Daftar lampiran
Bagian Isi:
Bab I: Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang, rumusan masalah,
definisi operasional, tujuan dan manfaat penelitian.
Bab II: Kajian teori/Pustaka yabg berisi uraian teori terkait dan temuan
penelitian yang relevan, pada bagian akhir dikemukakan anggapan dasar dan
hipotesis.
Bab III: Metodologi penelitian atau prosedur penelitian yang berisi tentang
metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, teknik dan alat
pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Bab IV: Hasil penelitian dan pembahasan yang berisi uraian secara empiris dan
kaitannya denga teori yang digunakan. Bab V: Kesimpulan dan saran yang menyajikan simpulan yang diperoleh dari
hasil analiisis dengan memperhatikan masalah dan tujuan penelitian. Saran
berisi rekomendasi untuk penelitian lanjut dan untuk penerapan hasil penelitian.
Bagian Pendukung:
Daftar Pustaka yang ditulis dengan berpedoman pada tata cara penulisan yang
berlaku dan memuat semua pustaka yang digunakan.
Daftar lampiran diantaranya beriri lampiran instrumen, data penelitian, dan bukti
lainnya.
F. Metode Perkuliahan
Metode ceramah
Metode diskusi
Metode tugas
G. Media dan sumber belajar:
OHP dan LCD
Sumber materi perkuliahan sesuai yang dianjurkan
H. Evaluasi:
UTS, tugas, dan UAS.
Bentuk soal pilihan ganda dan essai
Presentasi proposal Buku Sumber
Arikunto, S., Suharjono, dan Supardi. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta. Bumi
Aksara.
Bintarto, R. dan Surastopo,H. 1979. Metode Analisa Geografi. Jakarta. LP3S.
Dixon, C. And Leach, B. 1977. Sampling Methods for Geographycal Research.
Norwich: Geo Abstract.
Kartini Kartono. 1985. Pengantar Metodologi Research Sosial. Bandung. Alumni.
Maleong, L. 1989). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta. Remaja Karya.
Prabundu, Tika, M. 1997. Metode Penelitian Geografi. Jakarta. Gramedia Pusaka
Utama.
Singarimbun, M. 1982. Metode Penelitian Survai. Jakarta. LP3ES
Sumaatmadja, N. 1983. Studi Geografi Suatu Pendekatan Keruangan. Jakarta. Bumi
Aksara.
Surachmad, W. 1978. Dasar-Dasar Teknik Riset. Bandung. Tarsito
objek formal: keruangan, kelingkungan, dan komples kewilayahan
objek material: adalah geosfer yang terdiri dari atmosfer, litosfer, hidrosfer, antroposfer
- lokasi; astronomis, geografis,
- jarak: jarak sebenarnya, jarak dalam peta
- aksesibilitas/ keterjangkauan: bisa tidak di jangkau. Bagaimana dalam mengakses
- morfologi:
- pola: pola persebaran (mengggerombol, menyebar, dll)
- keterkaitan: antara satu tempat dengan yang lain
- differensiasi area: perbedaan
- nilai kegunaan: gunanya apa objeknya, manfaatnya
- interaksi/ interdependensi
- analisis geografi
alat analisis geografi
- peta: sesuai degan judulnya/ temanya. Namanya peta tematik
- citra: semuanya itu ada di situ
- sig: sistem informasi geografi
cara membaca peta:
- simbol. Dalam peta ada simbol berupa titik, garis, area
- menganalisis:- mebandingkan jarak , menghitung luasnya, menentukan lokasi tempat satu dengan tempat yang lain.
- Menginterpretai peta: perkembangan suatu desa yang dilihat dari sawahnya, sungainya, yang nantinya akan menentukan perkembangan suatu desa. Misalnya lagi sungai berkelok yang akan menyebab kan banjir.
Dalam geografi juga ada yang namanya analisis tetangga terdekat.
Misalnya di suartu wlayah itu ada bangunan-bangunan. Di cari jawaknya berapa. Pokoknya dari satu dengan yang lain di cari hubungannya. Tipe bangunan dan hubungannya kemudian dianalisis teng pola persebarannya. Misalnya pemukiman dengna pola menggerombol, menyebar, dll. Ini ada rumusnya.
Rumus persebaran pemukiman ( R ) misalnya;
(rumus)
R= (2akar p) Ec
N
r= jarak
p = jumlah N dibagi luas
N = jumlah titik
untuk mencari sigma r caranya menghitung semua jarak yang ada pada area yang dihitung.
Komponen yang ada dalam peta:
- judul
- skla
- legenda/ keterangan
- arah/ orientasi
- garis tepi peta
- sumber peta/ thn
- pembuat peta
- insert peta
- koordinat peta (lintang dan bujur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar