18 November 2010

Kalender Mesir Kuno (Taqwim al Mashry al Qadim)


Penanggalan Mesir kuno -berikutnya dikenal dengan penanggalan Qibthy- menggunakan sistem tahun matahari dengan panjang masa satu tahun = 365 hari (berarti kurang 0,2422 hari dari tahun matahari sesungguhnya). Kalender ini tidak berpatokan pada fenomena alami matahari, namun berpedoman pada salah satu bintang bersinar yang sangat masyhur di langit Mesir diketika malam-malam bulan musim panas (summer) yaitu bintang Sirius (najm as syi'ra al yamaniyyah) yang muncul dibagian timur sekitar tanggal 19 Juli (tamuz / تموز) dan mulai bersinar diakhir bulan Agustus (ab / آب). Munculnya bintang ini secara bersamaan ditandai dengan datangnya banjir sungai Nil hingga mencapai puncak Delta. Dengan terbanjirinya lahan-lahan bumi Mesir dengan lumpur-lumpurnya menjadikan bumi Mesir subur.


Perhatian bangsa Mesir kuno terhadap bintang dan datangnya banjir tersebut terus mengakar, hingga menjadi pedoman mengetahui masa tahunan, yang berikutnya menjadi penanggalan yang terus digunakan selama berabad-abad. Masa dari munculnya bintang dan datangnya banjir tersebut ke musim berikutnya bertepatan selama 365 hari, yang berarti kurang 0,2422 atau 1/4 hari dari masa tahun matahari sesungguhnya. Yang berarti pula, dalam masa 4 tahun terdapat pengurangan satu hari, hal ini menjadi persoalan teoritis dalam kalenderisasi kalender Mesir kuno.

Bangsa Mesir kuno menetapkan masa satu tahun 365 hari, dengan jumlah bulan sebanyak 12 bulan dengan panjang hari seluruhnya sama yaitu 30 hari (30 x 12 = 360). Sementara sisa 5 hari ditambahkan dipenghujung tahun, yang disebut hari interkalasi (ayyam an nasy') yang sekaligus dijadikan sebagai hari libur akhir tahun. Penanggalan ini telah dimulai bangsa Mesir kuno semenjak tahun 4236 SM.

Persoalan diatas menyebabkan setelah berlalunya masa selama 1460 tahun akan terjadi kesalahan selama 365 hari (± satu tahun), yaitu; 1460/4 = 365 hari. Mesir kuno menyadari adanya masa kekurangan 365 hari dalam masa 1460 tahun ini, berkaitan dengan ini mereka namakanlah hal ini dengan siklus spedt / سبدت yaitu masa (periode) bintang Sirius (as syi'ra al yamaniyah).

Sejak tahun 238 SM, Mesir kuno mulai menggunakan aturan tahun kabisat , sekira menjadikan masa satu tahun = 365,1/4 hari. Dengan menjadikan tiap-tiap tahun keempat sebagai tahun kabisat dengan jumlah hari 366, meski penggunaan ini tidak dipatuhi secara konsisten namun terterapkan secara konsisten dimasa sistem penanggalan Julian dan Gregorius.

Penanggalan Mesir kuno dalam kesatuan 28 tahun akan terjadi tahun kabisat (jumlah hari satu tahun = 366 hari, dan hari interkalasi (nasy'i) sebanyak 6 hari) yaitu tahun ke 3, 7, 11, 15, 19, 23, 27, sementara selainnya tetap 365 hari dengan hari interkalasi sebanyak 5 hari.

Ketika Imperium Romawi menguasai Mesir (sekitar tahun 284 M), Mesir kuno mulai menggunakan sistem kalender koptik (taqwim qibthy) , yang merupakan lanjutan dari kalender Mesir kuno yang terus digunakan dan dikenal hingga saat ini, dengan tetap berpedoman pada tahun matahari dengan panjang masa satu tahun 365 1/4 hari.


Bulan-bulan kalender Qibthy

Penamaan bulan-bulan Qibthy punya kaitan erat dengan sesembahan beserta musim-musim, yaitu;
1.] توت ; Bulan pertama, dimulai 11 September s.d. 10 Oktober. توت adalah nisbah kepada tuhan تحوت , yaitu tuhan yang naik kebulan setelah menghilang. Mesir kuno meyakini bulan (qamar) sebagai penghulu waktu, penghitung masa dan pemilik kebahagiaan.
2.] بابه ; Bulan kedua, dimulai 11 Oktober s.d. 9 November. بابه adalah nisbah kepada tuhan sungai Nil.
3.] هتور ; Bulan ketiga, dimulai 10 Nopember s.d. 9 Desember. هتور teradopsi dari kata (حاتحور) tuhan sesembahan Mesir kuno, yang berarti tuhan langit.
4.] كهيك ; Bulan keempat, dimulai 10 Desember s.d. 8 Januari. كهيك adalah nisbah kepada salah satu hari perayaan Mesir kuno.
5.] طوبه ; Bulan kelima, dimulai 9 Januari s.d. 7 Februari. طوبه bermakna Gandum, yang kemungkinan bulan ini bertepatan dengan musim panen gandum.
6.] آمشير ; Bulan keenam, dimulai 8 Februari s.d. 9 Maret. آمشير berarti malapetaka (bencana), yang ditandai dengan kencangnya angin bertiup dibulan ini.
7.] برمهات ; Bulan ketuju, dimulai 10 Maret s.d. 8 April. برمهات adalah nisbah kepada raja أمنحتب الثالث .
8.] برمودة ; Bulan kedelapan, dimulai 9 April s.d. 8 Mei. برمودة berarti tuhan pemetik hasil (panen).
9.] بشنس ; Bulan kesembilan, dimulai 9 Mei s.d. 7 Juni. بشنس berarti tuhan bulan (qamar).
10.] بؤنه ; Bulan kesepuluh, dimulai 8 Juni s.d. 7 Juli. بؤنه berasal dari kata-kata (bahasa) Mesir (بي أنت), yang dinisbahkan pada lembah raja batu.
11.] آبيب ; Bulan kesebelas, dimulai 8 Juli s.d. 6 Agustus. آبيب adalah nisbah kepada tuhan أبيبي .
12.] مسرى ; Bulan keduabelas, dimulai 7 Agustus s.d. 5 September. مسرى merupakan penggalan dari kata (مس رع) yaitu kelahiran matahari.

Selanjutnya dari penanggalan ini, Mesir kuno membagi musim kepada tiga musim dengan tiap-tiap musim berisi empat bulan, yaitu;
1. Ekhet خت (musim banjir), dimulai dari bulan keenam (أمشير) s.d. bulan kesepuluh (بؤنة).
2. Pret برت (musim benih), yaitu mulai tumbuhnya benih-benih tanaman setelah surutnya air Nil. Dimulai dari bulan kesebelas (آبيب) s.d. bulan kedua (بابه).
3. Shmiw شمو (musim panen), dimulai dari bulan ketiga (هتور) s.d. bulan keenam (آمشير).

1 komentar: