Geogfafi merupaksl ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang bumi dengan segenap isinya. Dari Lutt,"'.'.i yang singkat
dan sederhana ini tentu saja tidak dapat dijelaskan secara tepat
arti geografi. Terlebih lagi bidang kajian geografi pangatlah luas'
Sebagai pengetahuan tentang bumi, geograli sudah dikembangkan
sejakzamaji).YunaniKuno,sehinggasebagaipengetahuan
umurnya sudahsangat tua' Tetapi peng*gbuan tentang bumi
pada saat itu belum dapat disebut sebagai ilmu'
Seiringdenganperkembanganilmupengetahuandan
teknologi,m-akakonsep-konsepgeografijugamengalami
perubahan-perubahan. cakupan bidang kajiannya semakin luas,
metod.e analisisnya semakin berkembang'
permukaan bumi itu berbeda-beda keadaanflY?, satu dengan
yang lain. Tanah, air tumbuhan, masyarakat, budaya dan perilakunya tidak ada yang persis sa.Ina, terlebih lagi untuk daerah yang
luas. Perbedaan-perbedaan itu akan mengakibatkan terjadinya
interaksi d.an integrasi serta interdependensi keruangan dalam
bentuk aliran barang, orang ataupun jasa. Interaksi dan
interdepend,ensi antar tempat, antar wilayah ini akan semakin
meluas di era globalisasi ini. oleh karena itu ada semacam
keharusan kedasama antar tempat, antar wilayah, antar nega-ra,
antar individu sampai antar bangsa. Pemaham an atas persaamaan dan perbedaan antar tempat dan antar penghuninya sangat
diperlukan agar interaksi dan interdependensi itu dapat diarahkan
dengan baik untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia'
untuk itulah maka diperluk2l ilmu pengetahuan tentang karakteristik tempat, karakteristik manusianya serta perpaduan
diantara keduanya seca-ra keruangan. ILnu pengetahuan yang
mempelajari hal-hal tersebut adalah ilmu geografi.
Bagi Indonesia yang wilayahnya terdiri dari kurang lebih
7.7OO.OO0 km2, dan memiliki keanekaragaman aspek fisis maupun
aspek manusianya, maka pengetahuan geografi mempunyai
peranan yang sangat penting. Geografi diperlukan untuk
memahami hubungan timbal balik arttara manusia dengan alam
biotik, alam abiotik dan kultural secara keruangan. Dari segi
internal pemahaman ini diarahkan untuk mengetahui potensipotensi wilayah dalam rangka pembangunan untuk meningkatkan
kesejahteraa-n hidup manusia. Sedang dari segi ekternal pengetahuan geografi sangat diperlukan sebagai wahana dalam rangka
keda sama antar bangsa.
Di bidang pendidikan geografi juga memegang peranan yang
tidak katah pentingnya. Geografi melalui pendekatan keruangan'
ekologi dan kewilayahan, ikut membina perilaku manusia dalam
berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan demikian geografi ikut
serta dalam pembentukan dan pembinaan budaya bangsa.
P"rgonton l-, C""gr-fiuntuk dapat mencapai sasar€rn-sasafan tersebut guru
geografi perlu memalrami hakikat ilmu geografi, konsep-konsep
geografi, pemahaman tentang objek material geografi, objek formal'
pend.ekatan geografi, serta makna geografi di berbagai bidang
kehidupan.
Ttrjuan umum dari mata kuliah Dasar-Dasar Geograli adalah
sebagai berikut: setelah mempelajari mata kuliah ini diharapkan
mahasiswa daPat
1. Memahami hakik2l ilmu geografi
2. Memahami pengertian dan konsep-konsep dasar geografi
3. Memahami objek kajian studi geografi
4. Memahami klasifikasi dan cabang-cabang ilmu geograli.
5. Memahnm i pendekatan-pendekatan geografi
6. Memahami manfaat studi geografi di berbagai bidang
kehidupan
7. Memahami peranan geogragi di bidang pendidikan, dan
p emb elaj ar arL ge ografi .
Mata kuuah ini mempunyai bobot 2 sks, dan diberikan secara
seragam di setiap program studi di lingkungan Fakultas Ilmu
Sosial (FIS) di Universitas Negeri Yograkarta'
3 p"rgorton l.t G"g".fiBAB I
HAKEKAT GEOGRAFI
, 4 Filsafat Geografi
Filsafat seca-ra harafiah (philosophy) berarti kecintaan
terhadap kebijaksanaan. Philosophy dipakai oleh ftrthagoras abad
6 sebelum Masehi sehingga ffitragoras disebut sebagai sophos
karena dianggap orang yang bijaksana meskipun ftrthagoras
sendiri hanya menyebut dirinya sebagai orang yang mencintai
kebijaksanaan. Filsafat bertujuan untuk mencapai kebijaksanaan.
Manusia sepanjang hidupnya ingrn membuat keputusan yang baik
guna memahami kenyataan seutuhnya seca-ra benar dan jelas
sehingga dapat mengambil keputusan tentang apa yang akan
d.ilakukan oleh karena itu mencintai kebijaksanaan berarti
mencintai keben ararL dan kejelasan. Manusia selanjutnya menjadi
kritis dan skeptis terhadap segala sesuatu baik yang berasal dari
dirinya sendiri maupun dari pihak lain.
Filsafat mengajarkan agar manusia mencintai dialog kritis
dengan penalaran, pemikiran menyeluruh. Filsafat bersifat tidak
fragmentasi berupaya mencari jawaban Seca-ra mendalam serta
mendasar dengan menyadari behwa tidak pernah akan diperoleh
jawaban terakhir sehingga tidak menyenangi sesuatu yang indok-
4
offi
P"rgonto, f l-u Q"ognof,trinasidandogmatis.Sikapiniakanmelahirkanhasilkerjayang
bersifat kumulatif sedikit demi sedikit yang merupakan kumpulan
hasilkerjaorangbanyakSecalakritisyangberupapengetahuan.
Ibnumerupakanpengetahuanyangtersimpandanterujisecara
benar, terbuka dan terpercaya dengan menjunjung etika' kebena.randanmoral.Instrumeninimerupakartalatkontrolterhadap
perkembangan ilmu'
Metode ilmiale adalah prosedur untuk mendapatkan ilmu
meliputi;memi]ihdanmendefinisikanmasalalr,mengumpulkan
informasi, men,rusun jawaban sementara' pengamatan untuk
mengujijawabansementara,percobaandanmenarikkesimpulan.
MeskipundemikiantidakSemuakesimpulanyangditarikdari
pengamatandanfaktaempirisdapatdikatakanteorididalam
filsafat ilm u mengandung pengertianepistimologi / cara memperoleh
pengetahuan melalui deduktif dan induktif serta diketahui obyek
kajiartlontologi.Membarrgunteoridiperlukankriteriakebenalaf,L
yangutuhterpadubenarbiladiujisertafungsionaldalamruang
dan waktu yakni koherensi, korespond.ensi dan pragmatisme'
Membicarakantent"tg-.-s;:s'd*:-":u"l-Y-*.3-9*-tempat
merupakan manifestasi pandangan filsafat y"tg.-"..-"-1-T P-:":1,,*"
dan populer karena geografi akan selalu d,ikaitkan dengan alarl,
udara dan air manifestasinya adalah posisi manusi3 "ld"q .*"Y;
**.r"iu. bagran dari waktu dengan perubafuan dalam kurun waktu
5
P"ngonto' f ltu e"ognof;tertentu secara kualitas d.an kuantitas. Perbedaan pandangan
yang terjad'i pada filosofi dan metodologinya menjadikan menjadikanpendekatanmetodologigeografiberkembang.DalampengembangangeogTafiteorigeografimerupakandasarnemi},
dan prinslp yang mend.asari untuk mencapai tujuan, perumusan
masalahdanjawabansementaragunamengidentifikasidan
menerapkan secara tepat ide dan konsep konsep yang ada dalam
teorigeografisebagaikerangkapemikirandalammelakukan
penelitian geografi. oleh karena itu agffi memudahkan penelitian
geografi di dalam pengumpulan fakta empiris guna membangun
teori diperlukan paradigma yang dijadikan dasar untuk membuat
definisi operasional dan memformulasikan konsep maupun teori
sertametodologiyangdigunakan.Paradigmageografipada
hakekatnya dibedakan menjadi pgradigma tradisional (eksplorasi, environmentalisme aun rgg1p.-Udiqp+e) dan kaql-e*4qpelgr
-?
maraAigma analisis keluanq *rffiuradgma eksplorasi merupakan
perkembangan awal geograli yang sifat dan produk geografi berupa
#*
diskripsi maupun klasifikasi da?6h baru dengan fakta lapangan
dengan keterbatasql ,latar belakang teorinya didalam melakukan
r'+ I
penelitian g"ografiFd*adigma environmentalis mulai berkembang
akhir abad 19 yang menjelaskan peranan yang besar lingkungan
fisik terhadap pola kegiatan manusia. Pada periode ini telah
memunculkan analisis morfometrik dan hubungan kausalitas
P"rgonto, f l.u Q"ognof't'7 .,
yang d,ikerkajan dengan sistematika keilmuan{,.1}Paradiqma
regionalisme merupakan perkembangan terakhir paradigma
tradisional d.engan memunculkan konsep konsep regional sebagai
d.asar pengenalan ruang. p62digma geografi kontemporer yang
memperhatikan analisis keruangan sebagai studi yang lebih
bersifat nomotetik yang mendasari penemuan tentang keteraturan
pola, struktur dan proses. Namun demikian pada perkebangan
selanjutnya paradigma geograli tidak dapat meninggalkan seca-ra
penuh paradigm a terdahulu karena akanmembelenggu geografi
pada ilmu yang menjadi statis dan sulit berkembang' Dalam
pandangan Johnston {lg73l menyebutkan bahwa kajian geograli
didalammempelajarihubunganmanusiadenganala-mdengan
analisa keruangan dalam konsep wilayah yang nyata bukan semu
sehingga geografi sebagai studi dengan paradigma baru mempelajari hubungan manusia dengan alam dalnm konteks analisis
keruangan, kelingkungan dan kewilayahan seca,ra nyata dapat
diaplikasikan di lapangan d.alam rangka pengembangan teori serta
dinamika pemecahan berbagai masalah memiliki dasar pemikiran
yang kokoh secara keilmuan.
P"rgorto, f l-u Q""g"ofiGambar l. : Philorophlcr rcbagei ckrpreri metaphllorophlcr
METAPHILOSOPflY
PHllosoP8lEs
"^iT "".,* llt--sa]ll__-:yrl-]l
GOD MEANING TRUTH EMANCIPATION GROUNDLESSNESS
ffir[{} iE{*ti,'i'iryi kegffi.ij EEEil$fi
ffim [ffi;ilr-lcffi: ffi6ffififii"8 ffiE-d
ffiBEEffit ffiEtr
FiffiF-riffi?
Gambar 1.
Philosophies sebagai ekspresi metaphilosophies
Di dalam bidang geografi ca.ra yang disepakati untuk
pengemb€m.gan ilmqny2 selain atas dasar filsafat diatas
dilakukan melalui
1,. Pendekatan seca-ra empiris merupakan penjabaran lanjut
atas pengertian yang terkandung di dalam epistimologi agar
dapat digunakan untuk menelusuri melalui penelitian
tentang keberadaan obyek yang ada dan dapat dibuktikan
keberadaannya dan melahirkan metodologi guna mempresentasikan hasil penelitiannya. Geograli seca-ra kontemporer
dikelompokkan dalam beberapa grup yang dicirikan oleh
topik dan sub topik bahasan mendasarkan atas pendekatan
lokasi dan ruang baik seca.ra vertikal maupun horizontal
p"ngon ton f l- u Q"ogrofiyang d'ikenal sebagai pendekatan terintegrasi separuang
masitr mengikuti filsafat geografi'
2. Pendekatan positive merupakan penjab arar: dari epistimologi
yffigmerupakan pengetahuan yang diturunkan atas dasar
percobaandarikenyataandandarifaktayangdiperoleh
gunamemastikankebenaranyangditinjaudariberbagai
tinjauandanpakar.Pemanfaatartpendekatanpositivedalam
bidangstudigeografiberperansebagaikatalisatorterjadinya berbagai perubah an tata kerja geografi yang dibuktikandenganadanyapengumpulandatasertapegukurandi
setiap fenomena obyek material dan pengujian hipotesis
denganbantuanstatistik,matematikdankomputeryang
melalrirkanmetod'esisteminformasigeografidanpendekatannomotetik.Pendekataninimempengaruhigeografi
denganmemperhatikanhalyangbersifatumumdanmenjelaskankausalitasdanproseskeruanganmelaluimetode
verifikasi. Pendekatan ini mempengaruhi perkembangan
geograflsebagaiilmusintesabukansekedarmengidenffikasi informasi yang terjadi di permukaan bumi'
3].Pendekatanhumanistikmerupakanpenjabarandariepistimologisebagaisumberpengetahuanatasdasarsubjektivitas
dan individual yang telaah ontologinya dapat memberikan
P.rgonton f h' e"ognof;penalaran tentang keberadaan obyek kajian. Pendekatan
humanistik yang menekankan hakekat kebenaran atas
dasar pemikiran manusia yang sejalan dengan aktivitasnya
secara nalar sehingga pada pendekatan ini tidak ada
fenomen a yarLg memberikan faham secara kelompok dan
kemudian disepakati. Karakteristik pendekatan humanistik
adalah idealisme, pragmatik, fenomenologi dan eksistensialis. Idealisme mengandung makna bahwa semua yang
ada di muka bumi mempunyai kaitan sebab akibat baik
seca-ra langsung atau tidak langsung secara berurutan'
Teori yang dibangun pada aliran ini merupakan teori yang
bersifat subyektif dan mendasarkan pemikiran individu
sehingga melahirkan paradigma yang ambigu antara percaya
dan tidak percaya. ppngmatis menekankan pengetahuan
yang sangat bergantung pada fungsi penelitian secala detail
dan praktis serta bermanfaat. Fenomenologi merupakan
filsafat yang melakukan penganalisaan seca-ra mendalam
dan mencoba mengenali dan memahami obyek dasar
pengetahuan seca,ra praktis dengan hasil yang memuaskan.
Eksistensialis merupakan filsafat yang lebih dekat dengan
faham marxisme dengan memberikan perhatian pada peran
individu di dalam kehidupan masyarakat. Pendekatan
humanistik di dalnm geografi dapat diartikan bahwa diP"ngonton f l.u Q"ogrofi 104.
dalam memahami geosfer merupakan sinergl dan interpretasi dan imaginasi setiap individu '
Pendekatan strukturalis lebih banyak dipergunakan untuk
menj elaskan fenomena yang bersifat antropocentris sehingga
pendekatan ini banyak diterapkan dalam kqiian ilmu yang
bersifat sosiologi. Karakteristik dari pendekatan ini
mendasarkan bahwa sosiologi hanya membahas fenomenologi yang dihasilkan oleh manusia sebagai subyek sosial
bukan atas semua obyek di muka bumi. Pendekatan
struktur d,i dalam geograli memiliki nilai esensi dalam
sumbangannya terhadap penettian yang terkait dengan
fenomena sosial di suatu tempat, lokasi atau ruang di muka
bumi ini
llogional gcography ffi;
Gambar 2.
Pengembangan pemahaman geografi
P"ngorto, f l.u Q.ogrof; 11B Visi dan Misi Geograli
l. Visi Geograli
Visi adalah kemampuan untuk melihat pada inti persoalarr, pandangan, wawasan menurut apa yang tampak di khayal
serta penglihatan dan pengamatan. Geografi termasuk dalam
kajian Ilmu Pengetahuan Sosial yang pada dasarnya memiljki tiga
visi yakni filosofis, akademik dan pedagogik. Visi filosofis
bertumpu pada Pancasuila beserta penjabarannya yang sudah
disepakati sebaga i pandangan hidup bangsa Indonesia. Visi
akademis bertumpu pada Ilmu ilmu Sosial dan Humaniora yang
dikembangkan dengan tuntutan dan perkembangan irmq pengetahuan dan teknologi serta untuk kepentingan pembelajaran. Visi
pedagogis bertumpu pada peserta didik yakni mampu memahami,
menganalisis, meyeleksi dan merumuskan kerangka pengembangan materi atau dasar ilmu sosial dan humaniora, untuk
kemudian mengajarkan kepada subyek belajar di sekolah sesuai
dengan tuntutan jaman.
Visi geografi pada prinsipnya tidak terrepas dari upaya
menciptakan sumber daya manusia (sDM) yang bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa berkepribadian dan bermoral pancasila
serta mampu memelihara, mengembangkan dan mengabdikan
ilmunya bagi pembangunan. oleh karena itu geografi sebagai
disiplin ilmu dikembangkan untuk menciptakan sumber daya
P"rgonto, f l-u Q.ognofi t2manusia berkualitas yang mnmpu berfikir secara responsif, analisis
kritis, sesuai kaidah keilmuan (koherensi, korespondensi dan
pragmatis), transparan dan sintesis terhadap berbagai fenomena
dan masalah geosfer dengan sudut pandang keruangan, kelingkungan dan komPleks wilaYah.
2. Misi Geografi
Misi adalah tugas yang dirasakan sebagai kewajiban untuk
melakukan sesuatu. Misi geografi merupakan tugas khusus yang
diemban untuk dilaksanakan oleh suatu lembaga dan satu bidang
studi geografi. Misi geografi tidak dapat dilepaskan dari visinya.
Atas dasar visi tersebut bidang studi geografi memiliki misi untuk
mendidik gqru geografi yang menguasai ilmu geografi secara
mend.alam serta mampu mengajarkannya serta mampu mengembangkan ilmu geografi dan aspek aspek pembelaja-ran melalui
berbagai studi dan penelitian serta dapat mengamalkannya dalam
kehidupan masy arakat. Secara rinci bidang studi geografi adalah
mendidik calon calon guru geografi yang
a. profesional dalam arti menguasai materi bidang studi
induknya yaitu geografi dan trampil melaksanakan proses
pembelajaran pada peserta didik baik SLTP ( SLTP Biasa, SLTP
Kecil, SLTP Terbuka dan sLTP Terpadu) maupun sM (sMU
dan SMK)
p"nganto, f l.u Q""grofi 13b. memiliki kemampuan dan keterampilan melaksanakan penelitiansosial,khususnyaterkaitdengangeogralibaikuntuk
keperluan pendidikan dan pengajaran di sekolah, keperluan
praktis untuk pembangunan dan kepentingan masyarakat
maupun Pengembangan ilmu
c. memiliki kemamPuan akademik dan atau profesional dalan
bid.ang studi induknya yaitu geografi sehingga mempunyai
kemampuan dan kewenangan untuk bekerja di luar bidang
keguruan (flesibilitas eksternal)
d. Memiliki kemamPuan dan keterampilan untuk mengantisipasi
perubahankehidupansebagaiakibatglobalisasi
Tugas
1. Berikan penjelasan tentang filsafat geografi
2. Berikan penjelasan peranan teori dalam pengembangan ilmu
geografi
3. Bagaimana pengembangan filsafat geografi
a. Apakah yang dimaksud dengan paradigma geografi
5.Bagaimanakedudukanparadigmageografidalampengembangan geografi
i O. Kemukakan bagaimana visi geografi
7. Jelaskan mengenai misi geografi
P"ngonto, f l.u G.ognof'
L4b. memiliki kemampuan dan keterampilan melaksanakan penelitiansosial,khususnyaterkaitdengangeogralibaikuntuk
keperluan pendidikan dan pengajaran di sekolah, keperluan
praktis untuk pembangunan dan kepentingan masyarakat
maupun Pengembangan ilmu
c. memiliki kemamPuan akademik dan atau profesional dalan
bid.ang studi induknya yaitu geografi sehingga mempunyai
kemampuan dan kewenangan untuk bekerja di luar bidang
keguruan (flesibilitas eksternal)
d.Memilikikemampuandanketerampilanuntukmengantisipasi
perubahankehidupansebagaiakibatglobalisasi
Tugas
1. Berikan penjelasan tentang filsafat geografi
2. Berikan penjelasan peranan teori dalarn pengembangan ilmu
geografi
3. Bagaimana pengembangan filsafat geografi
4. Apakah yang dimaksud dengan paradigma geografi
5.Bagaimanaked'udukanparadigmageografidalampengembangan geografi
6. Kemukakan bagaimana visi geografi
7. Jelaskan mengenai misi geografi
P"rgorton f l.u Q.ognof'
L4c.
b. memiliki kemampuan dan keterampilan melaksanakan penelitiansosial,khususnyaterkaitdengangeografibaikuntuk
keperluanpendidikandanpengajarandisekolah,keperluan
praktisuntukpembangunandankepentinganmasyarakat
maupun pengembangan ilmu
memiliki kemampuan akademik d.an atau profesional dalam
bidangstudiinduknyayaitugeografisehinggamempunyai
kemempuan dan kewenangan untuk bekerja di luar bidang
keguruan (flesibilitas eksternal)
Memiliki Lspampuan d.an keterampilan untuk mengantisipasi
perubahan kehidupan sebagai akibat globalisasi
Tugas
1. Berikan penjelasan tentang filsafat geografi
2. Berikan penjelasan peranan teori dalam pengembangan ilmu
geografi
3. Bagaimana pengembangan filsafat geografi
4. Apakah yang dimaksud d'engan paradigma geografi
5. Bagaimana ked.udukan paradigma geografi dalam pengembangan geografi
6. Kemukakan bagaimana visi geografi
7. Jelaskan mengenai misi geografi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar