10 Agustus 2011

Langkah Pertama dalam Membangun Bisnis

Langkah Pertama dalam Membangun Bisnis
Oleh: Betti Alisjahbana
Artikel yang saya tulis berjudul “Entrepreneurship, Sangat Penting Bagi Indonesia” mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Berbagai komentar yang masuk menunjukkan semua pihak menyadari pentingnya entrepreneurship di Indonesia, tetapi ternyata membangun bisnis tidak mudah. Banyak pihak mengalami beberapa kegagalan dahulu sebelum berhasil, beberapa malah memutuskan kembali menjadi pegawai karena ditengah kegagalan merintis bisnis desakan kebutuhan keluarga tidak bisa ditunda.
Tiba-tiba saya teringat pada Ryan P. Allis, pemuda yang mendirikan perusahaan pertamanya, Virante, pada usia 16 tahun. Virante bergerak di bidang Web Marketing Consulting. Kini di usia 24 tahun, Ryan adalah CEO dan Co-Founder iContact, e-mail Marketing dan Blogging Software, Chairman Virante dan penulis buku Zero to One Million, How I built a Company to $ 1 Millon in Sales and How You Can, Too. Ia adalah salah satu pembicara di Konferensi Internet Marketing yang saya hadiri di awal tahun ini. Selain berhasil membangun dan mengembangkan bisnis dalam usia yang sangat muda, Ryan juga mempunyai tujuan hidup yang sangat mulia :

“ I wish to spend my life working through entrepreneurship, social entrepreneurship, investing, philanthropy, public policy, and politics to end poverty in developing nations and at home, ensure environmental sustainability, help people understand that we are one humanity and that our commonalities are much greater than our differences, and help expand access to opportunity, healthcare, and education across the world for every human of every nation.”
Buku Zero to One Million memberikan petunjuk lengkap, langkah demi langkah memulai dan membangun bisnis. Sepuluh langkah yang di bahas di buku itu adalah : 1. Memahami Sistem Bisnis, 2. Menemukan Motivasi Anda dalam Berbisnis, 3. Mengevaluasi Ide Anda, 4. Menuliskan Rencana Bisnis, 5. Menggalang Dana, 6. Membuat Produk, 7. Membangun Strategi Pemasaran dan Penjualan, 8. Membangun Strategi Marketing Online, 9. Membangun Tim, 10. Membangun Sistem yang Kokoh dan Bisa Berkembang.
Dalam pandangan saya buku ini sangat praktis dan bermaanfaat sebagai panduan dalam membangun bisnis.
Bagaimana Mengevaluasi Ide Bisnis Anda ?
Sebelum memulai suatu bisnis, Anda harus memutuskan apa yang akan Anda jual dan bagaimana Anda akan menghasilkan keuntungan. Ide bisnis biasanya telah berkembang di kepala entrepreneur selama beberapa waktu. Pilih bidang usaha yang sesuai dengan minat, pendidikan dan bakat-bakat terbaik Anda. Bidang usaha yang menumbuhkan mimpi-mimpi yang memasok energi dan membuat Anda tetap bersemangat untuk berusaha, terutama jika sejumlah tantangan menghambat langkah ke depan.
Setelah Anda punya ide bisnis, pertanyaan berikutnya adalah apakah ide bisnis Anda ini bisa direalisasikan, dalam arti : ada pasar yang membutuhkannya dan siap membeli dan bisnis ini bisa memberikan keuntungan atas investasi (ROI) yang cukup besar. Untuk mengevaluasi ide bisnis, Anda bisa mencoba menggunakan model MAR (Market, Advantages, Return) yang dikembangkan oleh Ryan sebagai berikut :
Market
Apakah ada kebutuhan yang cukup besar atas barang/jasa yang akan Anda sediakan ini ? Yakinkah Anda bahwa kebutuhan ini ada di tempat dimana Anda akan menjualnya?
Bagaimana struktur pasarnya ? Apakah pasarnya sangat kompetitif atau pasarnya di monopoli oleh perusahaan tertentu atau beberapa perusahaan tertentu ? Pengetahuan tentang struktur pasar ini sangat diperlukan untuk membangun strategi Anda untuk masuk ke pasar ini.
Bagaimana Anda akan memberi harga pada produk/jasa Anda? Apakah anda bisa punya margin keuntungan yang cukup tinggi? Apakah kebutuhan akan produk/jasa Anda ini cukup tinggi sehingga bisa menerima harga yang Anda rencanakan?
Berapa besar pasarnya? Apakah cukup besar untuk Anda masuk? Apakah pasarnya sedang tumbuh atau menyusut? Carilah pasar yang akan tumbuh.
Apakah pasar siap untuk produk Anda? Anda bisa saja punya produk yang bagus, akan tetapi bila konsumernya tidak siap atau infrastrukturnya belum tersedia, Anda tidak bisa merealisasikan ide cemerlang Anda menjadi bisnis yang sukses saat ini.
Advantages
Berapa biaya untuk memproduksi barang/jasa Anda? Bila Anda bisa menemukan cara untuk memproduksi lebih murah dari pesaing, Anda bisa diuntungkan.
Berapa biaya untuk memulai bisnis ini? Apakah ada pesaing besar di segmen ini ? Apakah ada regulasi, paten atau modal yang sangat besar yang dibutuhkan sehingga bisa menjadi ganjalan?
Apakah Anda mempunyai HKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) yang bisa menguntungkan Anda?
Siapa yang akan ada dalam tim Anda ? Berapa banyak orang yang dibutuhkan untuk memulai bisnis ini, apa peran mereka? Bila Anda bisa meyakinkan orang yang sangat berpengalaman duduk sebagai komisaris, atau dalam manajemen puncak, maka Anda akan mempunyai kelebihan. Ingat, ide bisnis Anda nyata hanya bila tim Anda bisa merealisasikannya.
Bagaimana Anda akan menjual barang/jasa ini? Apakah Anda akan menjual langsung ke konsumer lewat internet? Atau ke distributor? Atau ke retailer Apabila Anda bisa membangun cara menjual yang unik, ini bisa menjadi kelebihan Anda.
Return
Berapa proyeksi keuntungan kotor dan bersih?
Berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai alur tunai Anda positif ? Berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai Anda bisa mencapai breakeven ? Angka-angka ini sangat penting untuk diketahui dan merupaka bagian yang penting dalam rencana bisnis Anda.
Berapa banyak investasi yang dibutuhkan untuk memulai bisnis ini ? Besarnya jumlah dana yang dibutuhkan akan menentukan dari mana Anda perlu menggalang dana. Usahakan agar Anda bisa memulai bisnis Anda dengan biaya sekecil mungkin. Bila memungkinkan mulai lah dengan dana pribadi Anda. Bila Anda suda bisa menghasilkan pendapatan, Anda akan lebih mudah menggalang dana tanpa perlu melepaskan terlalu banyak kepemilikan.
Bagaimana Strategi Exit Anda? Apakah nantinya Anda merencanakan untuk menjual perusahaan Anda atau akan masuk ke bursa saham? Bagaimana investor Anda akan mendapatkan uangnya kembali? Apakah dari penjualan saham? Atau dari dividen yang dibayarkan setiap kuartal?
Bagaimana ROI (Return On Investment) yang Anda proyeksikan? Apakah angka ini akan cukup menarik bagi Investor Anda? Berapa lama perioda pengembaliannya?
Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, Anda akan punya gambaran apakah ide bisnis Anda bisa dilaksanakan, artinya ada kebutuhan di pasar, pasarnya siap dan bisnis ini bisa memberikan pengembalian investasi yang bagus. Bila ya, saya ucapkan selamat. Silahkan dilanjutkan ke tahap berikutnya.
Bila tidak, saya sarankan Anda untuk mencari ide bisnis lagi. Berikut ini adalah beberapa tips yang Anda bisa pakai untuk mendapatkan ide bisnis :
Perhatikan produk-produk yang Anda pakai setiap hari. Coba pikirkan bagaimana produk itu bisa diperbaiki? Kebutuhan apa, atau masalah apa yang Anda hadapi yang bisa di jawab dengan produk atau jasa yang saat ini belum ada ?
Hadirilah acara-acara networking, seminar, konferensi. Di sana mungkin Anda akan bertemu dengan orang yang mempunyai produk yang bagus atau ide yang bagus yang sedang mencari mitra. Bacalah majalah atau publikasi lain yang membahas industri yang Anda minati.
Dapatkan pekerjaan di Industri yang Anda minati. Bekerjalah di sana untuk mendapatkan pengalaman dan membangun jejaring. Sering kali orang mendapatkan ide bisnis dari bisnis-bisnis yang tidak ditindaklanjuti oleh perusahaan tempat mereka bekerja.
Carilah mitra kerja yang mempunyai ide bisnis yang bisa Anda perkuat.
Dunia ini penuh dengan kesempatan. Dibutuhkan orang-orang penuh energi dan cerdik untuk menemukannya. Dengan sikap mental yang positif, keinginan untuk sukses, pola pikir yang kukuh, antusiasme yang tinggi dan tidak cepat menyerah Anda akan menemukan, menciptakan dan mendapatkan manfaat dari kemungkinan-kemungkinan dan kesempatan-kesempatan yang Anda impikan.
Selamat mencari ide bisnis. Pada artikel mendatang saya akan membahas sumber-sumber pendanaan dan tips dalam membuat rencana bisnis.SUMBER : BETTI ALISJAHBANA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar