08 Januari 2010

GUNUNG API

Waspadai Kemungkinan Terjadinya Erupsi Dahsyat Merbabu

Gunungapi Merbabu merupakan gunungapi yang sudah lama tidak aktif sehingga secara umum sudah dianggap sebagai gunungapi yang mati. Anggapan tersebut sebenarnya tidak dapat dibenarkan karena Gunungapi Merbabu belum menunjukkan aktivitas post vulkanis. Berdasarkan catatan Van Hinloopen Labberton (1921), Gunungapi Merbabu terakhir menunjukkan aktivitasnya pada tahun 1797 M sehingga hingga saat ini Gunungapi Merbabu telah berisitirahat selama kurang-lebih 212 tahun.

Waktu dorman atau istirahat yang lama dari suatu gunungapi di Indonesia biasanya berakhir dengan erupsi dahsyat seperti yang terjadi pada Gunungapi Galunggung, Gunungapi Krakatau, Gunungapi Tambora, Gunung Agung, dan lain sebagainya. Menurut Bullard (1987), waktu dorman yang panjang akan mengakibatkan uniformitas kandungan air pada lava yang menyebabkan terjadinya deformasi tubuh gunungapi ke segala arah yang dapat berakhir dengan erupsi dahsyat.

Erupsi dahsyat juga dapat diketahui dari perubahan sifat magma. Gunungapi dengan erupsi yang dahsyat umumnya memiliki sifat magma yang asam hingga ultra asam dimana produk erupsi merupakan material ignimbrit dengan fragmen batuan dasit-riolitik yang terdistribusi secara luas. Berdasarkan formasi geologi penyusun Gunungapi Merbabu, telah nampak perubahan sifat magma pada Gunungapi Merbabu yang dibuktikan dengan produk hasil erupsi yang semula basaltis menjadi andesitis. Material basaltis yang merupakan material dominan pada endapan Gunungapi Merbabu berisfat basa sedangkan material andesit dari lava flow termuda Gunungapi Merbabu yaitu Lava Flow Kopeng, Lava Flow Kadjor, dan Lava Flow Gunung Macanan bersifat intermedier.

Dua ciri yang telah nampak yaitu masa dorman yang panjang dan perubahan sifat magma hendaknya diwaspadai karena kemungkinan suatu erupsi yang besar dari Gunungapi Merbabu dapat terjadi. Selain kewaspadaan tindakan prevensi dan mitigasi juga perlu dilakukan dimana tindakan yang tepat pada waktu yang tepat lebih baik dibandingkan tindakan yang tepat namun pada waktu yang tidak tepat.

Studi Karakteristik Erupsi Gunungapi Merbabu dapat dibaca disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar