Terbentuknya Gunung Api
Hmm, by the way, to the way and anyway beberapa waktu yang lalu saya kebetulan ditanya sama temen, begini ceritanya :
- : bang2, ada ga sih gunung yang ga aktif ?
- : hmmm, ada ga ya ? kayanya ada deh..
- : trus gimana caranya tahu kalo gunung itu aktif atau ga ?
- : tanya aja sama mbah gunungnya … hehehe … gampang kok cari aja dibuku atau situs-situs tentang gunung nanti dikasih tahu deh, itu gunung yang aktif atau ga … kalo ga liat aja ada kawahnya ga tuh gunung; kalo ada berarti gunung itu aktif, kalo ga ada berarti gunung itu belum tentu ga aktif …
- : oh, gitu ya … jadi ada ga gunung yang ga aktif …
- : hmmmm, kamu nanya mulu kaya tamu … hehehe lagi … mendingan cari tahu dulu sejarah gunung terbentuk … dengering ya … ini saya kutip dari tugas temen geomorfologi regional indonesia temen saya.
Kalo bicara tentang gunung api, hal ini ga akan terlepas dari yang namanya lempeng tektonik. Lempeng tektonik atau yang orang bule nyebut plate tectonic itu adalah sebuah teori yang dipake sama orang geologi sebagai cara pandang mereka terhadap bumi (gitu kalo ga salah). Teori itu bilang bahwa bumi terdiri dari beberapa bagian (lempeng) yang terus bergerak dan bertabrakan satu sama lain (kaya mobil aja ya … ) Nah karena tubrukan itulah yang menyebabkan segala kejadian alam yang sering kita sebut Gempa Bumi, Gunung Meletus, dan juga lahirnya si Gunung. (lho kok bisa )
Lempeng tektonik yang adanya di kerak bumi itu ceritanya terbagi dua, orang sini sih nyebutnya lempeng samudera sama lempeng benua; tapi orang sono bilangnya oceanic crust dan continental crust. Lempeng-lempeng tersebut terus bergerak dari waktu ke waktu.
(lempeng benua dan samudera)
(lempeng yang bergerak dari dulu sampe sekarang)
- : Bang2, kok itu bisa bergerak sih ?
- : Oh dianya kan bosen kalo diem doang, makanya dia jalan2 deh …
Ga gitu kok, si lempeng ini terus bergerak karena ada gaya dari dalem bumi yang terus bergerak juga. Nama pergerakannya orang sono bilang convection current atau orang sininya arus konveksi (yaitu arus yang terus bergerak di dalam bumi).
(arus konveksi)
- : Balik lagi ya …
Karena lempeng benua dan lempeng samudera beda bahannya (lempeng benua dari SiAl / Silicon and Allumunium dan lempeng samudera dari SiMa / Silicon and Magnesium). Allumunium kan lebih enteng tuh dari magnesium (bener ga ya ?? tes yu, saya juga belum pernah ) jadi katanya lempeng samudera kalau bertabrakan dengan lempeng benua cenderung berada di bawah dan lempeng benua berada di atas.
Begini deh kalo tubrukan
(lempeng samudera dan lempeng benua yang tubrukan di selatan jawa)
Tempat lempeng samudera dan lempeng benua tubrukan itu disebut zona subduksi / subduction zone.
Dari tabrakan inilah terjadi sebuah gesekan dari 2 lempeng tersebut sehingga terbentuklah sebuah atau jajaran gunung api. Gunung api terdapat di daerah tabrakan antara lempeng samudera dan lempeng benua (zona subduksi).
Zona subduksi di Indonesia terdapat di sepanjang pulau sumatera bagian barat, pulau jawa bagian selatan sampai nusa tenggara, kepulauan aru, sulawesi, manado dan
Ini petanya
(zona subduksi di Indonesia dan sekitarnya)
Nah jadinya Gunung Api di Indonesia deh
(gunung api di indonesia)
- : Oh, kaya gitu ya bang … hmmm, kalo di dunia gimana ?
- : Kalau di dunia ya kaya gini deh ceritanya …
Zona Subduksi di Dunia
zona subduksi di dunia dan lempengan yang ada)
- : Yah begitulah terbentuknya Gunung Api …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar