09 Januari 2010

Wilayah Rawan Tanah Longsor di Daerah Aliran Ci Mandiri

Daerah Aliran Ci Mandiri mempunyai bentukan topografi serta kelerengan yang beragam. Dengan kondisi fisik lereng dari datar hingga sangat terjal, daerah aliran Ci Mandiri merupakan wilayah yang berpotensi untuk terjadi tanah longsor. Berdasarkan data tahun 1998 – 2008 tercatat 59 kejadian tanah longsor di wilayah tersebut. Kejadian tanah longsor tersebut memerlukan upaya penanggulangan bencana, salah satunya dengan memetakan wilayah rawan tanah longsor. Pemetaan wilayah rawan tanah longsor berdasarkan prinsip bahwa kejadian akan terulang kembali pada kondisi dan faktor penyebab yang hampir sama. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui wilayah rawan tanah longsor di Daerah Aliran Ci Mandiri menggunakan metode probabilistik dengan model rasio frekuensi. Variabel yang digunakan sebagai penyebab tanah longsor yaitu lereng jenis tanah dan jenis batuan serta menggunakan penginderaan jauh untuk mengidentifikasi penggunaan tanah untuk melihat wilayah rawan tanah longsor yang ada pada jenis penggunaan tanah yang berbeda. Hasil penelitian memperlihatkan wilayah rawan tanah longsor terbagi menjadi wilayah rawan tanah longsor tinggi, sedang, rendah dan wilayah tidak rawan tanah longsor. Wilayah rawan tanah longsor tinggi terdapat pada jenis batuan endapan gunung api tua dengan lereng yang agak terjal dimana konsentrasi permukiman banyak terdapat disini; dan wilayah tidak rawan tanah longsor rendah terdapat di lereng yang datar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar