17 Juli 2010

Mata air

Munnculnya mata air tentusaja disebabkan karena muka airtanah yang lebih tinggi dari permukaan tanah. Munculnya mata air ini mirip seperti sumur artesis, yaitu sumur yang dibuat menembus lapisan air yang bertekanan. Dari mana sumber tekanannya. Salah satu penjelasan yang termudah adalahadalah seperti yang terlihat dibawah ini.

Gempa jogja terjadi pada bulan May 2005 2006. Tentunya bulan-bulan ini adalah bulan-bulan musim kemarau. Hujan sangat jarang, walaupun ada hujan deras malam hari pada hari terjadi gempa. Namun setelah itu hujan berenti dan memasuki musim kemarau. Banyak yang mengeluhkan sumur mengering, semua menduga akibat gempa. Dan sayapun menduga hal yang sama. Tetapi bagaimana terjadinya “hilangnya” air tanah ini ?

Gambar dibawah menjalaskan tiga fase-fase sebelum gempa, ketika atau setelah gempa, dan ketiga saat ini.

mata-air-baru

Gempa akan membentuk crack atau rekahan-rekahan. Proses pembentukan rekahan tentunya sudah tahukan ? itu sederhana dan semua juga yakin dan melihat retakan-retakan ditanah, kan ?. Pada saat gempa terjadi goyangan-goyangan yang dibeberapa tempat justru terlihat air yang menyembur. Namun setelah goyangan gempa reda banyak dilaporkan sumur-sumur kering, dan mata air yang sudah tidak mengeluarkan air lagi.

Sejak bulan May itu, hujan sudah tidak (jarang) turun sejak itu. Bahkan mata-air (sumur) banyak yang menjadi kering.Hal ini muungkin disebabkan karena ada crack atau rekahan yang membuat air tanah dangkal “jatuh” ke lapisan dibawahnya, terjadi equilibrium dimana ada air yang masuk ke zona lain yang bertekanan lebih rendah (tinggi muka airnya lebih rendah). Lihat gambar nomor 2.

Bulan-bulan selanjutnya adalah musim kering. Air semakin sulit tentusaja. banyak yang mengeluhkan sumurnya kering.

Saat ini (bulan Desember ini) mulai lagi turun hujan, proses pengisian air mulai terjadi lagi, air masuk kedalam tanah. Beberapa rekahan membentuk “lubang” yang mungkin menjadi penghubung ke permukaan. Sehingga kalau ada “bakal” mata air yang tadinya kosong karena tidak ada air, maka akan muncul kali ini.

Mata air mata air baru ini menurut saya masih proses yang berkaitan dengan dengan terjadinya gempa bumi, tetapi bukan berarti (tidak harus diartikan) gempa itu sedang berlanjut terus. Gempanya sendiri sudah berhenti tetapi air-air bermunculan akibat rekahan-rekahan baru yang rterbentuk pada gempa kemarin.

Mengapa mata air ini ada yang hangat (panas) ?

Sangat mungkin kondisi hidrologi yang terjadi di Jogja dan sekitarnya berubah menjadi sistem hidrologi yang baru. Mungkin saja yang lama ada justru mati, atau yang tadinya kecil menjadi besar, dan bahkan muncul mata-air baru. Kalau mata air ini terhubung dengan sumber air atau lapisan yang jauuh lebih dalam, tentunya air yang keluar merupakan tanah sangat dalam yang biasanya dan akan terasa hangat karena adanya gradient geothermal. Secara normal semakin masuk kedalam bumi, suhu akan bertambah 3 derajat celsius setiap 100 meter (30 oC/km).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar