Prinsip-prinsip Geografi
Dalam menganalisis fenomena geosfer, pada ilmu geografi menggunakan prinsip-prinsip geografi. Adapun prinsip geografi diantaranya :
1. Prinsip Sebaran atau Penyebaran artinya : adanya sebaran fenomena, gejala, fakta, peristiwa dipermukaan bumi. Sebaran fenomena atau gejala ada yang teratur ada yang tidak teratur. Yang teratur : ada yang mengelompok, menyebar, memusat, memanjang bergantung kepada keadaan fenomena. Pengertian fenomena atau gejala diartikan sebagai : semua data, fakta, peristiwa yang ada dipermukaan bumi. Secara umum terbagi menjadi 2 kelompok besar yaitu :
a. Fenomena alam (realm of nature) terdiri dari : kekuatan, proses, biotis, topologis, fisis dan lain-lain
b. Fenomena sosial (human realm) terdiri dari : a. lingkungan sosial : terdiri dari : kebiasaan, hukum, tradisi, dll. b. Bentang alam budidaya terdiri dari : pemukiman, persawahan, hutan buatan dll. c. masyarakat
Syarat untuk menganalisis dengan prinsip penyebaran berarti harus ada fenomena yang dikaji dan adanya pola sebaran fenomena tersebut.
2. Prinsip dekripsi : diartikan penjelasan lebih lanjut tentang fenomena tersebut secara detail disertai dengan gambar, tabel, diagram, peta dsb.
Ketika kita menggunakan prinsip deskripsi dalam analisis fenomena geosfer berarti kita uraikan secara detail tentang gejala atau fenomena yang dikaji, disertai dengan penjelasan yang rinci disertai tabel, gambar, grafik dsb.
Contoh : fenomena penduduk di Kelurahan X : Penduduk adalah kelompok masyarakat yang menempati suatu wilayah dalam waktu yang relatif lama terikat satu kesatuan hukum. Berdasarkan jenis kelamin terdiri dari laki-laki dan wanita. Berdasarkan jumlah usia produktif dan tidak produktif xxxx juta jiwa (buat tabel) dst....dst.
3, Prinsip Interelasi : diartikan adanya hubungan antara fenomena yang satu dengan fenomena yuang lain pada suatu ruang. Bahwa fenomena atau gejala di muka bumi tidak mungkin berdiri sendiri pasti ada keterkaitan dengan fenomena lain. Tanaman padi tumbuh bagus di dataran rendah. Ada keterkaitan yang sangat tinggi antara fenomena tanaman padi dengan fenomena dataran rendah... dst
4. Prinsip Korologi : Fenomena dilihat dari sebaran dan interelasi berada pada ruang tertentu. Artinya Prinsip ini boleh dikatakan menjadi gabungan diantara prinsip-prinsip geografi yang ada. Ketika kita mengunakan prinsip ini dalam menganalisis fenomena geosfer berarti menguraikannya dengan penggabungan prinsip yang ada. misalnya kita bicara tentang pasar pada suatu wilayah, maka pasar itu akan bergantung kepada fenomena pembeli, penjual, barang, transportasi, transaksi pada ruang tertentu pula.
Prinsip Geografi
Prinsip merupakan dasar yang digunakan sebagai landasan dalam menjelaskan suatu fenomena atau masalah yang terjadi. Prinsip juga berfungsi sebagai pegangan/pedoman dasar dalam memahami fenomena itu. Dengan prinsip yang dimiliki, gejala atau permasalahan yang terjadi secara umum dapat dijelaskan dan dipahami karakteristik yang dimilikinya dan keterkaitan dengan fenomena atau permasalahan lain.
Setiap bidang ilmu memiliki prinsip sendiri-sendiri. Ada kemungkinan satu atau beberapa prinsip bidang ilmu itu memiliki kesamaan dengan prinsip bidang ilmu yang lain, tetapi juga ada kemungkinan berbeda sama sekali. Dalam bidang geografi dikenali sejumlah prinsip, yaitu: prinsip penyebaran, prinsip interelasi, prinsip deskripsi dan prinsip korologi.
1. Prinsip Penyebaran
Dalam prinsip ini fenomena atau masalah alam dan manusia tersebar di permukaan bumi. Penyebaran fenomena atau permasalahan itu tidak merata. Fenomena sumber air tentu tidak dijumpai di semua tempat. Demikian pula permasalahan pencemaran air juga tidak dijumpai disemua sungai atau laut.
2. Prinsip Interelasi
Fenomena atau permasalahan alam dan manusia saling terjadi keterkaitan antara aspek yang satu dengan aspek yang lainnya. Keterkaitan itu dapat terjadi antara aspek fenomena alam dengan aspek fenomena alam lain, atau fenomena aspek manusia dengan aspek fenomena manusia. Fenomena banjir yang terjadi di wilayah hilir terjadi karena kerusakan hutan di bagian hulu. Kerusakan hutan alam itu dapat terjadi karena perilaku menusia. Perilaku manusia yang demikian terjadi karena kesadaran terhadap fungsi hutan yang rendah.
3. Prinsip Deskripsi
Fenomena alam dan manusia memiliki saling keterkaiatan. Keterkaitan antara aspek alam (lingkungan) dan aspek manusia itu dapat dideskripsikan. Pendiskripsian itu melalui fakta, gejala dan masalah, sebab-akibat, secara kualitatif maupun kuantitatif dengan bantuan peta, grafik, diagram, dll.
4. Prinsip Korologi
Prinsip korologi merupakan prinsip keterpaduan antara prinsip penyebaran, interelasi dan deskripsi. Fenomena atau masalah alam dan manusia dikaji penyebarannya, interelasinya, dan interaksinya dalam satu ruang. Kondisi ruang itu akan memberikan corak pada kesatuan gejala, kesatuan fungsi dan kesatuan bentuk.
Secara teoritis dalam mempelajari geografi perlu dijiwai oleh prinsip-prinsip geografi yang meliputi prinsip distribusi, prinsip interrelasi, prinsip deskripsi, dan prinsip korologi.
1. Prinsip Distribusi
Prinsip ini pada hakikatnya adalah terjadi persebaran gejala-gejala geosfer yang ada di permukaan bumi, di mana distribusi (penyebarannya) berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya. Gejala geografi baik yang menyangkut kondisi fisik maupun sosial tersebar luas di permukaan bumi, tetapi penyebarannya tidaklah merata antara wilayah satu dengan wilayah lainnya.
Dengan jalan menggambarkan dan memerhatikan persebaran gejala-gejala geografi di permukaan bumi maka dapat diungkapkan masalah-masalah yang berkaitan dengan gejala dan fakta tersebut, bahkan selanjutnya dapat digunakan untuk meramalkan keadaan pada masa yang akan datang. Prinsip distribusi dalam ruang ini menjadi kunci pertama dalam studi geografi. Berdasarkan pada prinsip distribusi ini, selanjutnya dapat ditetapkan prinsip-prinsip yang lain. Sebagai contoh persebaran kandungan minyak bumi dan gas di wilayah Indonesia tidaklah merata, lebih banyak terkonsentrasi di wilayah Indonesia bagian barat, sedangkan di wilayah Indonesia bagian timur lebih banyak mengandung bahan mineral.
2. Prinsip Interrelasi
Prinsip ini menyatakan bahwa terdapat hubungan antara gejala geografi yang satu dengan gejala geografi yang lain di muka bumi. Oleh karena itu setelah dilihat persebaran gejala geografi dalam satu ruang atau wilayah tertentu maka dapat pula diungkapkan hubungan antara gejala geografi satu dengan gejala geografi lainnya. Selain itu dapat pula diungkapkan hubungan antara gejala-gejala yang ada di permukaan bumi. Misalnya hubungan antara gejala fisik dengan gejala fisik, antara gejala fisik dengan gejala sosial dan antara gejala sosial dengan gejala sosial.
Dari interrelasi tersebut dapat diungkapkan karakteristik geografi dari suatu wilayah. Sebagai contoh, usaha pembukaan lahan di hutan untuk keperluan area pertambangan akan menyebabkan terjadinya penebangan hutan dan berubahnya ekosistem satwa dan tumbuhan di area hutan tersebut.
3. Prinsip Deskripsi
Prinsip ini pada intinya memberikan penjelasan yang lebih mendalam tentang karakteristik yang spesifik pada gejala geografi. Gejala geografi berdimensi titik, garis, bidang, dan ruang. Prinsip deskripsi ini tidak saja dilaksanakan dengan menggunakan uraian dan peta melainkan juga dapat dilakukan dengan menggunakan diagram, grafik, maupun tabel.
Bentuk-bentuk deskripsi harus dapat memberikan penjelasan kepada para pembaca agar dapat memahami tentang makna yang dibahas. Prinsip deskripsi digunakan untuk menjelaskan karakteristik gejala geografi yang dipelajari, hubungan antargejala, dan distribusi keruangannya. Dalam geografi urutan kegiatannya antara lain pengumpulan data, klasifikasi data, pemetaan, deskripsi tiap satuan pemetaan. Jadi deskripsi baru dapat dibuat setelah dilakukan pemetaan tentang kajian geografi yang dimaksud.
4. Prinsip Korologi
Prinsip ini melihat permasalahan geografi dari sudut pandang persebaran, interelasi dan interaksinya dalam suatu wilayah (region) dan ruang tertentu. Ruang ini menunjukkan karakteristik kesatuan gejala geografi, kesatuan fungsi, dan kesatuan bentuk. Misal kita melihat definisi bumi, tidak hanya meliputi bagian luar dari kerak bumi tetapi mencakup pula lapisan atmosfer yang mengelilinginya, termasuk air yang ada di bumi, baik air yang ada di permukaan bumi maupun air tanah, serta makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Secara keseluruhan dapat dikemukakan bahwa dalam mengkaji gejala geografi pada suatu wilayah baik sempit maupun luas harus ditunjukkan mengenai persebaran gejala geografi, interrelasi antargejala, deskripsi masing- masing gejala dan hubungan keruangannya.
Prinsip keilmuan geografi merupakan dasar pengkajian gejala dan masalah geografi baik menyangkut aspek fisik, manusia, atau hubungan manusia dan lingkungan. Prinsip geografi ini terdiri dari prinsip penyebaran, prinsip interelasi, prinsip deskripsi, prinsip korologi. Keempat prinsip ini menjadi satu kesatuan prinsip yaitu prinsip geografi dalam kegiatannya.
1. Prinsip penyebaran
Merupakan prinsip dasar dalam mengkaji setiap gejala dan fakta geografi, baik gejala alam maupun manusia. Prinsip ini memandang bahwa setiap gejala dan fakta di permukaan bumi tersebar secara tidak merata antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Suatu gejala geografi bisa terlihat terkumpul dalam jumlah yang padat dan banyak, tetapi di tempat lain terlihat sangat jarang dan sedikit.
Misalnya: persebaran flora dan fauna di indonesia, tumbuhan kelapa di tepi pantai, tumbuhan teh tumbuh subur di pegunungan.
2. Prinsip interelasi
Digunakan untuk melihat pola hubungan antara satu gejala dan gejala lainnya, meliputi hubungan antara:
a. Faktor fisik dengan faktor fisik lainnya
Misal: hubungan antara mata air panas dengan energi panas bumi di sekitar gunung berapi.
b. Faktor fisik dengan faktor manusia
Misal: hubungan antara manusia dengan cara bertani di lahan miring dengan membuat tersering (sengekedan), peristiwa longsor dan aktivitas penebangan liar yang menyebabkan penggundulan hutan.
c. Faktor manusia dengan faktor manusia lainnya
Misal mengkaji tentang kehidupan di desa dengan jenis mata pencaharian. Dengan memperhatikan pola hubungan antar gejala-gejala tersebut secara kualitatif. Dengan bantuan ilmu statistik, hubungan antar fenomena dapat dianalisa/diukur secara kuantitatif.
3. Prinsip deskripsi
Merupakan prinsip yang menggambarkan lebih jauh terhadap persebaran dan hubungan interelasi antara fakta dan gejala di permukaan bumi. Untuk menyajikan gejala secara komprehensif dapat dimulai mengajukan pertanyaan 5w1h, sedangkan bentuk penyajiannya dapat berupa kata-kata, tulisan, tabel, grafik dan peta.
4. Prinsip korologi
Merupakan prinsip yang meninjau gejala, fakta, dan masalah geografi dari penyebaran, interelasi, dan interaksinya dalam ruang. Ruang dalam sudut pandang geografi adalah permukaan bumi secara keseluruhan yang membentuk suatu fungsi.
Perbedaan prinsip-prinsip geografi diatas dapat dilihat dari aspek:
1. sudut pandangnya, prinsip penyebaran memperlihatkan penyebaran dari suatu fenomena geosfer baik itu fisik maupun sosial. Atau lebih menitikberatkan ”What”, apa yang ada disuatu wilayah, apa yang tersebar di wilayah tertentu.
2. Interelasi lebih menitikberatkan pada ”Who dan Where” karena pada interelasi ini lebih melihat hubungan antara gejala yang ada dalam prinsip penyebaran tadi. Jadi tingkatan prinsip interelasi lebih tinggi daripada penyebaran.
3. Prinsip deskripsi lebih memperhatikan ”Why”, yaitu mengapa fenomena geosfer tersbut terjadi di suatu tempat tertentu, mengapa tidak ditempat lain. Pada prinsip ini dikaji lebih mendalam, dengan mengajukan pertanyaan Why.
4. Prinsip korologi, memperhatikan ”How” karena dari prinsip yang atelah ada diatas yaitu prinsip penyebaran, prinsip interelasi, deskripsi selanjutnya ditinjau dari interaksi mereka dalam sudut pandang keruangan. Dataran tinggi, dataran rendah atau keruangan lainnya. Pada analisa keruangan ini perlu diperhatikan mengenai pendekatan keruangan yang melihat setiap fenomena berdasarkan sudut pandang kerungan, dimana setiap ruang itu berbeda dan keruangan ini akan membentuk hubungan yang berbeda juga antara satu tempat dengan tempat lainnya.
Geografi memiliki prinsip-prinsip tertentu yang menjadi dasar pada setiap pengkajiannya. Pada waktu melakukan pendekatan terhadap obyek yang dipelajari, dasar atau prinsip ini harus selalu menjiwai. Prinsip-prinsip geografi antara lain prinsip penyebaran, prinsip interelasi, prinsip deskripsi, dan prinsip keruangan.
1. Prinsip penyebaran.
Prinsip ini merupakan prinsip dasar ilmu geografi yang tidak boleh ditinggalkan. Setiap gejala dan fakta geografi, baik yang berkenaan dengan gejala alam maupun manusianya tersebar dipermukaan bumi. Penyebaran gejala dan fakta tersebut tidak merata dari satu wilayah kewilayah lain.Dengan memperhatikan dan menggambarkan penyebaran yang tidak merata tersebut, muncul pertanyaan dimana dan bagaimana persebarannya, serta mengapa persebaran tersebut tidak merata .
2. Prinsip interelasi.
Prinsip ini merupakan prinsip geografi yang menuntun untuk melihat pola hubungan antara satu faktor dan faktor yang lainnya. Didalamnya akan diungkapkan hubungan antara faktor fisis dan faktor fisis lainnya, antara faktor fisis dan faktor manusia, dan antara faktor manusia dengan faktor manusia lainnya. Dari antarhubungan tersebut, akan dapat diungkapkan karakteristik gejala atau fakta geografi disuatu tempat atau wilayah tertentu.
3. Prinsip deskripsi.
Prinsip ini merupakan prinsip yang menggambarkan lebih jauh terhadap persebaran dan hubungan interelasi antara fakta dan gejala dipermukaan bumi. Prinsip ini tidak hanya dapat dilaksanakan melalui kata-kata dan peta, tetapi dapat pula ditampilkan dalam bentuk diagram, grafik, atau tabel.
4. Prinsip keruangan ( korologi ).
Prinsip ini merupakan prinsip yang meninjau gejala, fakta, dan masalah geografi dari penyebaran, interelasi, dan interaksinya dalam ruang. Ruang dalam sudut pandang geografi adalah permukaan bumi, baik keseluruhan maupun sebagian. Ruang permukaan bumi bukan hanya bagian bumi yang bersinggungan dengan udara, melainkan lapisan atmosfer terbawah yang mempengaruhi permukaan bumi, lapisan batuan sampai kedalaman tertentu yang merupakan sumber daya bagi kehidupan, air yang ada dipermukaan bumi, dan air tanah sampai kedalaman bumi. Dengan demikian prinsip keruangan ini memperhatikan penyebaran, interelasi, dan interaksi gejala unsur atau gejala komponen dipermukaan bumi sebagai suatu ruang yang membentuk suatu kesatuan fungsi.
Prinsip-prinsip geografi merupakan dasar untuk menjelasakan berbagai fenomena geografi. Prinsip geografi terdiri atas 4 macam, yaitu prinsip persebaran, interelasi, deskripsi, dan korologi (keruangan).
Prinsip persebaran, yaitu bahwa gejala atau fenomena geografi terdapat di mana-mana dan tersebar di permukaan bumi. Gejala atau fenomena geografi tersebut dapat berupa fenomena fisik atau fenomena sosial yang persebarannya tidak merata di permukaan bumi. Misalnya, keadaan sumber air tanah tidak dijumpai di semua tempat atau kemacetan lalu lintas juga tidak dijumpai di semua tempat. Oleh karena itu, untuk mengamati gejala dan fenomena yang tersebar itu diperlukan alat bantu antara lain peta.
Prinsip interelasi, yaitu adanya hubungan saling keterkaitan antargejala dalam ruang. Hubungan saling keterkaitan itu dapat terjadi antarfenomena fisik, antarfenomena sosial, serta antara fenomena fisik dan fenomena sosial. Misalnya, terjadinya banjir di wilayah hilir salah satu penyebabnya adalah rusaknya hutan di wilayah hulu akibat perilaku manusia.
Prinsip deskripsi, yaitu penjelasan tentang adanya gejala atau fenomena geografi. Persebaran dan hubungan gejala atau fenomena geografi dapat diungkapkan antara lain dalam bentuk data, grafik, dan peta. Ketiga bentuk pengungkapan fenomena tersebut akan lebih jelas apabila diberikan pemaparan atau penjelasan dengan menggunakan rangkaian kalimat.
Prinsip korologi, yaitu pengkajian gejala atau fenomena geografi secara menyeluruh (komprehensif) dalam ruang tertentu (spatial). Di dalam prinsip korologi setiap gejala atau fenomena geografi dikaji dengan cara memadukan prinsip-prinsip persebaran, interelasi, dan deskripsi. Hasil pengkajian melalui prinsip korologi menunjukkan adanya perbedaan-perbedaan gejala, fenomena, dan fakta antarwilayah. Oleh karena itu, akan memberikan corak tertentu sehingga tampak adanya kesatuan gejala, kesatuan fungsi, dan kesatuan bentuk.
Berbagai fenomena geosfer dapat dikaji dalam geografi melalui enam pertanyaan pokok, yaitu what, where, when, why, who, dan how. Keenam pertanyaan tersebut dikenal dengan prinsip 5W 1H.
What untuk mengetahui peristiwa apa yang terjadi.
Where untuk mengetahui di mana peristiwa terjadi.
When untuk mengetahui kapan peristiwa terjadi.
Why untuk mengetahui mengapa peristiwa terjadi.
Who untuk mengetahui siapa yang terlibat dalam peristiwa yang terjadi.
How untuk mengetahui bagaimana solusi atas peristiwa yang terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar