15 September 2012

Karakteristik Ilmu Geografi


MENGGUNAKAN PETA UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI KERUANGAN

Menyadap materi pembelajaran Geografi dalam konteks IPS Terpadu untuk SMP/ MTs dari peta
Disiapkan Oleh : Partoso Hadi
Geografi menelaah obyeknya dalam perspektif spasial. Apapun obyeknya, semua obyek ditelaah atribut atau semantiknya beserta posisinya dalam ruang mukabumi. Oleh sebab itu, geografi menggunakan peta sebagai alat utamanya. Peta dapat berfungsi sebagai sumber data, sebagai kerangka meletakkan (ploting) data temuannya dan sebagai penyajian hasil kerjanya. Peta hasil kerja geografi berfungsi sebagai dokumen data/informasi geospasial, dan berguna untuk mengkomunikasikan data/informasi, gagasan, ide kepada pengguna. Dalam konteks pembelajaran, peta berfungsi untuk mengkomunikasikan data/informasi, gagasan, ide, konsep-konsep kepada peserta didik. Maka, seharusnya guru geografi memfasilitasi pembelajaran geografi menggunakan media utama peta sesuai dengan topik atau substansi/materi yang diajarkan sesuai amanah SK, KD dan Indikator. Demikian pula dalam pembelajaran IPS Terpadu telaah terhadap tema/materi pembelajaran dilakukan dari perspektif spasial.
 A.    ESENSI  PETA
  1. Definisi
Erwin Raisz memberikan batasan peta sebagai gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil seperti kenampakannya bila dilihat dari atas dan diberi tulisan serta keterangan bagi kepentingan pengenalan. Dari definisi Erwin Raisz, tersebut dapat kita maknai sebagai berikut :
  1. Data ( kenampakan permukaan bumi ) dipresentasikan dengan lambang yaitu symbol, yang diatur secara konvensional yaitu berdasarkan kesepakatan atau rujukan.
  2. Presentasi dengan pengecilan yaitu menggunakan skala.
  3. Gambaran permukaan bumi seperti kalau dilihat dari atas, menunjuk pada kenampakan topografik.
  4. Ditambah tulisan nama-nama geografi dan keterangan lain pada tepi peta.
International Cartographic Association (ICA) memberikan batasan Peta ialah gambaran konvensional dan selektif yang diperkecil biasanya dibuat pada bidang datar, dapat meliputi perujudan dari permukaan bumi atau benda angkasa maupun data yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda angkasa. Definisi I.C.A memberikan kelengkapan berupa :
  1. Obyek digambarkan bersifat selektif, yaitu melalui generalisasi kartografik yang dapat berupa pemilihan, penyederhanaan, penghapusan / omittance dan exegerasi, berdasarkan skala yang ditetapkan dan tujuan pemetaan.
  2. Obyek yang digambarkan dapat berupa data topografik maupun tematik baik permukaan bumi, dekat permukaan bumi maupun benda atau fenomena angkasa.
 F.J Mounkhous dan H.R Wilkinson; Peta ialah suatu perakitan terpadu atau suatu sintesa dari empat kelompok infomasi yaitu titik, garis, wilayah dan nama yang dikemukakan dalam istilah : liputan, ciri, pola, bentuk, ukuran, ketebalan, simbul dan lain-lain. Batasan tersebut diatas langsung menunjuk ke pada segi tehnik penetapan simbul dan analisis keruangan aspek persebaran data dalam jenis dan besaran serta penamaan geografiknya ( toponimy ).
            a                                                                                         b
Gambar 1  a. Presentasi bentukmedan kedalam simbol titik.  1.b. Presentasi bentukmedan kedalam simbol garis.
  1. Mengapa Peta
Geografi menelaah objek studinya dalam kaitannya dengan posisinya diruang muka bumi. Peta menunjukkan posisi absolut ( L,B dan X,Y) setiap obyek yang ditampilkan. Peta juga memperlihatkan posisi relatif obyek yang satu terhadap obyek lainnya. Bahkan unsur elevasi ( Z ) dapat diketahui dengan baik. Selain itu aspek metrik obyek, seperti bentuk, ukuran dipresentasikan bersamaan aspek semantiknya, sejauh skalanya memungkinkan.
  1. Apa saja yang ditampilkan
Ada peta yang menampilkan informasi hipsografi, hidrografi, bentang budaya ( man made ), vegetasi secara lengkap; sesuai kemampuan skalanya. Peta demikian dinamai peta umum. Peta korografi adalah contohnya. Pada skala yang lebih besar, peta topografi merupakan contoh dengan detail data yang lebih rinci. Di Indonesia peta topografi dikeluarkan oleh Topografi Angkatan Darat, sedangkan Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasinoal ( BAKOSURTANAL ) juga mengeluarkan peta topografi dengan nama Peta Rupabumi Indonesia.
Sedangkan peta yang sengaja dibuat untuk menampilkan data, informasi, pesan, ide tertentu dinamakan peta khusus atau peta tematik. Peta tematik dapat menampilkan satu tema, misalnya peta tanah, peta lereng, peta geologi, peta penggunaan lahan, peta curah hujan, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya.
  1. Skala Sebagai Kunci
a) Untuk Membandingkan Ukuran
Setiap peta mencantumkan skala, ada yang dinyatakan dengan pecahan ( skala numerik ), ada yang dinyatakan dengan grafik dan ada pula yang dinyatakan dalam perbandingan inchi / mil ( skala verbal ). Pencantuman skala dimaksudkan agar pembaca peta mengetahui perbandingan ukuran medan ( real world yang dipetakan ) dengan ukuran gambar ( peta ).
a)                  Menyatakan Detail Informasi
Ilustrasi 1 :
 Peta topografi yang dikeluarkan oleh BAKOSURTANAL yang dikenal dengan Peta Rupabumi Indonesia, terbit dengan berbagai skala, antara lain :
v  Skala 1 : 10.000., Nomor lembar peta 8 digit  ( Mis: 1209-6229 ) Format 2’30” x 2’30” Kontur interval 5 meter
v  Skala 1 : 25.000 Nomor lembar peta 7 digit ( Mis : 1209-224 ) Format 7’30” x 7’30” Kontur interval 12,5 meter
v  Skala 1 : 50.000 Nomor lembar peta 6 digit ( Mis : 1209-43 ) Format 15’ x 15’Kontur interval 25 meter
v  Skala 1 : 100.000 Nomor lembar peta 5 digit ( Mis : 1209-1 ) Format 30’ x 30’Kontur interval 50 meter
Ilustrasi ini memperlihatkan bahwa semakin besar skala peta, detail informasi hipsografi yang dipersentasikan dengan symbol garis berupa kontur semakin rinci.
Ilustrasi 2 :
Peta Penggunaan Tanah skala 1 : 200.000. Satuan pemetaannya antara lain :
1.            Perkampungan.
2.            Persawahan.
3.            Pertanian kering semusim + perkebunan + kebun campur.
Peta Penggunaan Tanah skala 1 : 100.000 – 1 : 50.000.  Satuan pemetaannya antara lain :
1.      Perkampungan.
1.1.1                                                  Kampung.
1.1.2                                                  Kuburan.     Dan      1.1.3. Emplasmen.
2.      Persawahan.
2.1                    Sawah 2x padi setahun dan lebih.
2.2                    Sawah 1x padi setahun + palawija.
2.3                    Sawah 1x padi setahun.
2.4                    Sawah ditanami tebu / tembakau / rosella.
3.      Pertanian kering semusim
3.1                    Tegalan                      3.3     Sayuran
3.2                    Ladang.                      3.4     Bunga
4.      Perkebunan
4.1                    Karet.
4.2                    Kopi.     Dan  seterusnya, jenis lain.
Jadi peta penggunaan tanah skala 1 : 100.000 sampai 1 : 50.000 ( yang lebih besar daripada peta penggunaan tanah skala 1 : 200.000 ) detail informasi penggunaan tanahnya lebih rinci.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar