18 September 2012

WAWASAN GEOGRAFI




Pengembangan wilayah: konsep dan teori. (by Rahardjo Adisasmita. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008)


Buku ini menyajikan bahasan 13 teori lokasi dan pengembangan wilayah. di mulai dari yang menekankan pada sektor primer/pertanian (von Thunen), sektor sekunder/industri (A. Losch, dan F. Perroux), dan sektor tersier/jasa (w. Christaller dan Poernomosidi) yang menggunakan pendekatan arus barang, lebih maju dibandingkan teori-teori sebelumnya. Rahardjo Adisasmita mengkaji teori simpul, menggunakan pendekatan orientasi pedagang dan menginstruksikan rumus Luas Daya Tarik Relatif (LDTR) dan Bobot Fungsi Distribusi Relatif (BFDR) telah mampu mengungkapkan enam fenomena gejala karakteristik terbentuknya simpul berikut struktur hirarkis yang berlaku. Rahardjo telah mengintroduksikan konsep suntikan kepada wilayah pengaruh (injection to influence region) sebagai tandingan terhadap konsep Hirschman (trickling down affect), karena peranan kota-kota sebagai pusat pertumbuhan masih relatif lemah.

Prinsip rekayasa pengendalian muara dan pantai. (by H.R. Mulyanto. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010)

Abrasi dan akresi garis pantai sering terjadi karena reaksi alam terhadap gangguan morfologi pantai serta ekosistemnya oleh tindakan manusia. Kesetimbangan ekosistem pantai terpengaruh oleh sifat sungai-sungai yang bermuara di garis pantai tersebut serta karakteristik gelombang, arus laut dan hanyutan sedimen didepannya. Proses abrasi dan atau akresi yang terjadi akan berantai dan meliputi suatu bentangan garis pantai yang cukup panjang dan menimbulkan gangguan terhadap kepentingan manusia. Penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan memecahkan masalah setempat tetapi harus ditinjau di sepanjang garis yang terpengaruh. Buku ini menjelaskan beberapa pokok permasalahan pada garis pantai dan muara serta rekayasa yang dapat dilakukan bagi pemecahan masalah yang terjadi.


SEJARAH SURVEI DAN PEMETAAN NUSANTARA - 40 TAHUN BAKOSURTANAL

Nusantara merupakan warisan dunia yang tiada tara. Belasan ribu pulaunya tersembul di atas perariaran dangkal yang luas disebut Benua Maritim. Wilayahnya yang subur dan kaya keragaman hayati seja dulu jadi incaran bangsa lain di muka bumi ini. Jejak-jejak kehadiran para penjelajah dan penjajah itu terbaca dalam peta yang mereka buat.
Data sejarah mencatat Kegiatan survei dan pemetaan di negeri kepulauan ini dilakukan sejak delapan abad lalu. Peta paling awal justru dibuat oleh bangsa Nusantara sendiri. Menurut tulisan C.J. Zandvliet dari Belanda dalam Jurnal Holland Horizon tahun 1994, peta administratif pernah dibuat pada masa Raden Wijaya memerintah Kerajaan Majapahit. Peta itu diserahkan kepada tentara Yuan yang menaklukkan kerajaan tersebut pada tahun 1292.
Dari waktu ke waktu survei dan pemetaan mengalami kemajuan sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam pengembangan teknologi survei dan pemetaan di Nusantara ini peran penting bangsa kolonial Belanda yang menjajah selam 3,5 abad memang tidak dapat dipungkiri.
Namun pasca-kemerdekaan bangsa Indonesia - terutama sejak dibentuknya Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL) - mulai mengambil peran dalam melakukan survei dan pemetaan serta  menghasilkan berbagai jenis peta dan atlas untuk beragam keperluan.
Pada ulang tahunnya yang ke-40 yaitu pada 17 Oktober 2009, BAKOSURTANAL melacak jejak sejarah pengembangan survei dan pemetaan di Nusantara dengan melihatnya dari berbagai aspek, mulai dari pembentukan organisasi, SDM, dan teknologi yang digunakan.
Selama empat dasawarsa terakhir kegiatan survei dan pemetaan yang dilakukan BAKOSURTANAL sangat ditunjang oleh perkembangan Iptek di bidang informasi geospasial (survei dan pemetaan) yang sangat pesat, mulai dari pengumpulan, pengolahan hingga penyajian data spasial, baik cetak maupun digital.
Selama empat dasawarsa, sudah banyak prestasi yang dicapai BAKOSURTANAL antaral lain dalam bidang informasi geospasial untuk penataan ruang, pemetaan perbatasan, kehutanan, dan pertambangan. BAKOSURTANAL berperan dalam menyediakan informasi geospasial untuk pengelolaan bencana alam dan penegasan batas wilayah antar mereka.
Semua itu terangkum dalam bentuk buku yang berjudul Survei dan Pemetaan Nusantara.

KRAKATAU : LABORATORIUM ALAM DI SELAT SUNDA

Kepulauan Krakatau merupakan kawasan yang paling banyak diteliti, sehingga mempunyai sejarah alam yang lengkap. Ekspedisi Krakatau 2006 berusaha untuk mendapatkan data spasial dari kepulauan ini serta mengkajinya secara komprehensif.
Dari jauh hamparan pasir Anakrakata sudah terlihat indah. Semua anggota tim tidak sabar untuk segera mencapainya. Udara panas, namun angin laut terasa menyegarkan. Inilah yang didambakan banyak orang, berada di pulau yang menjadi legenda dunia, gunungapi muda yang indah dan menakjubkan, yang terus tumbuh membentuk dirinya.
Ledakan mahadahsyat Krakatau Agustus 1883 telah mensterilkan gunung ini. Namun, selang beberapa waktu, di Krakatau muncul tumbuhan yang masih halus serta binatang-binatang kecil. Lalu timbul hipotesis mengenai asal-usul tumbuhan dan hewan tersebut.
Bagaimana keadaan tumbuhan dan binatang di Krakatau saat ini?
Tim Ekspedisi Krakatau BAKOSURTANAL – UI. Cibinong: Pusat Survei Sumber Daya Alam Laut - Bakosurtanal, 2007.

PULAU MAKALEHI - MUTIARA DALAM UNTAIAN NUSANTARA

Pulau-pulau kecil di Nusantara yang sangat indah dilihat dari udara itu merupakan perpaduan yang harmonis antara hijau, biru, dengan dasar pasir pantai, bertemu birunya laut yang bergradasi dari muda ke tua, laksana untaian mutiara dalam dasar biru tua maha luas.
Satu dari keindahan itu adalah Pulau Makalehi. Pulau ini berbentuk kerucut yang terpancung oleh letusan dahsyat Kala Plio-Plistosen. Kawahnya terbuka ke arah barat daya, sehingga pantainya lebih landai, walau sempit. Namun itulah yang ditawarkan alam sebagai tempat bagi manusia untuk mendarat. Dari sanalah manusia di Makalehi berkembang hingga menemui karakternya seperti sekarang.
Tim Survei Inventarisasi Sumber Daya Alam Laut. Cibinong: Pusat Survei Sumber Daya Alam Laut – BAKOSURTANAL, 2007.

SUMBERDAYA ALAM PESISIR DAN LAUT TELUK SALEH

Menarik, keangkuhan Gunung Tambora yang menjulang seakan mengawasi perairan Teluk Saleh dengan segala dinamika masyarakat pesisirnya. Perjalanan Tim PSSDAL, BAKOSURTANAL ke pesisir Teluk Saleh di Pulau Sumbawa akan membawa kita memahami beragam potensi dan pesona menawan sebuah teluk di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Beragam kekayaaan alam dan dinamika masyarakat berikut potensinya terekam dalam buku ini. Melalui pendekatan spasial, Tim mengupas secara mendalam kekayaan sumberdaya daratan maupun lautan. Keberadaan Teluk Saleh tercermin dari kajian mendalam mengenai tipologi pesisir, partikel sedimen, ekosistem mangrove, potensi wisata, dan dinamika masyarakat hingga sunberdaya perairannya yang meliputu terumbu karang, padang lamun dan kualitas air yang disajikan dalam buku ini.

PENILAIAN KEKAYAAN SUMBERDAYA IKAN PERAIRAN TOGEAN KABUPATEN TOJO UNA-UNA

Terletak di perairan Teluk Tomini, Kabupaten Tojo Una-Una memiliki sumber data kelautan yang sangat potensial dan penting artinya bagi wilayah Indonesia Bagian tengah. Terdapatnya kepulauan Togian dan Kepulauan Walea membuat perairan laut wilayah Kabupaten ini semakin kaya dengan sumber daya hayati dan nir hayati. Bahkan dari sisi kekayaan hayati (bio-diversity) termasuk tiga terkaya di dunia. kekayaan akan sumber daya kelautan ini memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memanfaatkannya melalui kegiatan perikanan, pertambangan, pariwisata, dan lain-lain, sehingga pemanfaatannya perlu direncanakan dan dikelola dengan baik.

EKOSISTEM MANGROVE PULAU TOGEAN

Luas hutan mangrove di Indonesia belum ada kesepakatan, namun berbagai forum digunakan angka 4,25 juta ha. Terjadinya pengurangan luas hutan mangrove umumnya disebabkan oleh pemanfaatan dan pengalihan peruntukan. Pada kira-kira 9 tahun yang lalu, luas hutan mangrove di Indonesia 4,13 juta ha, kini tinggal 2,49 juta ha (60%). Dari sisa ini, 58% di antaranya terdapat di Irian Jaya (Papua) dan hanya 11% di Jawa.

Neraca ekosistem mangrove merupakan suatu informasi yang dapat menggambarkan sebaran cadangan ekosistem mangrove, pengurangan dan penggunaan ekosistem mangrove, sehingga pada waktu tertentu dapat diketahui kecenderungannya, apakah surplus atau defisit. Hal ini berguna sebagai alat monitoring sehingga dalam upaya memanfaatkannya dapat diimbangi dengan perlindungan dan konservasi.

Mengingat pentingnya fungsi ekologis dan ekonomi dari ekosistem mangrove, maka tantangan yang dihadapi oleh penentu kebijakan adalah bagaimana memberikan nilai komprehensif terhadap ekosistem mangrove itu sendiri.

PETA MANGROVES INDONESIA

Proses pemuktahiran peta ini secara berkala mutlak dilakukan karena perubahan iklim global dan dampaknya sudah terjadi, serta aktivitas manusia di wilayah pesisir sekarang meningkat cepat, sporadis dan seringkali tidak terkendali. Penelitian tentang geomorfologi pesisir, ekologi hutan mangrove, flora mangrove, kondisi sosial-ekonomi wilayah mangroves di setiap tempat yang berbeda di Indonesia menunjukkan bahwa ekosistem mangrove tergolong rentan (fragile ecosystems) dan krusial eksistensinya. Jadi jelaslah bahwa sekarang mangroves merupakan ekosistem penting secara biologi, ekologi, sosial dan ekonomi. Perlu juga diketahui bahwa berdasarkan data mangroves dunia, Indonesia mempunyai luas mangroves terbesar di dunia (FAO, 2005).

GUGUSAN PULAU KECIL TERLUAR BENTENG SELATAN NUSANTARA KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA

Pada jaman penjajahan Belanda di Indonesia, wilayah Maluku Barat Daya juga termasuk salah satu daerah jajahan. Perdagangan tradisional dengan cara barter antar pulau serta barter dengan pendatang telah dilakukan sejak sebelum kedatangan para penjajah, sehingga terdapat banyak kontak dagang di dalam dan di luar daerah ini. Dengan kedatangan Belanda beserta bentuk penjajahan yang dilakukan, situasi ini berubah. Kebijakan monopoli terjadi, sehingga penduduk setempat dipaksa dan dijadikan mitra utama perdagangan dan sumber pendapatan, serta dikalim atas nama "peradaban" sehingga cukup banyak mempengaruhi budaya tradisional yang ada. Setelah masa kolonialisasi Belanda berakhir, kontak antara daerah di Maluku Barat Daya menjadi sangat terisolasi dan sering dikatakan sebagai daerah yang terlupakan, oleh karena itu salah satu misi Survei PSSDAL di Kepulauan Lemola ini untuk bertahap mengembalikan masa keemasan perdagangan.

ATLAS BANDARA INDONESIA

Indonesia adalah negera kepulauan yang besar. Wilayah luas membentang dari barat ke timur sepanjang lebih dari 5000 km dan dari utara ke selatan sepanjang lebih dari 1800 km. Kita mengetahui dengan past ibahwa negara yang kita diami ini tidak hanya luas tapi juga sangat indah. Sumber daya alamnya melimpah, pemandangan alamnya sangat indah dengan berbagai macam jenisnya. Jumlah penduduknya besar dengan berbagai suku sehingga sangat beraneka ragam seni budayanya. Kepulauan Nusantara terdiri dari beribu pulau, ada yang besar dan ada pula yang kecil. Letaknya ada yang berdekatan dan banyak pula yang berjauhan.
Untuk menjangkau kota-kota di nusantara yang jauh letaknya, sudah menjadi hal biasa saat ini menggunakan transportasi udara, karena lebih efisien dan harganya pun terjangkau. Menggunakan pesawat terbang bukan lagi menjadi barang mewah lagi tapi sudah menjadi kebutuhan masyarakat. Sebagai ilustrasi, produk ini akan bermanfaat bagi mereka yang baru pertama kali menggunakan transportasi udara, atau pertama kali akan mengunjungi kota tertentu di Indonesia alangkah lebih baik jika melengkapi diri dengan sedikit pengetahuan tentang kebandaraan. Dengan memliki pengetahuan kebandaraan maka dapat memberikan banyak manfaat apabila pada suatu saat seseorang berada di satu lingkungan bandara di Indonesia.
Bakosurtanal berusaha ikut serta membantu memberikan sedikit informasi tentang pengetahuan kebandaraan secara umum di Indonesia, khususnya bandara internasional dan domestik. Informasi yang disampaikan dikemas dalam bentuk buku yang berisi data antara lain: peta lingkungan bandara, citra bandara, foto terminal, denah terminal dan narasi yang disajikan dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Buku Atlas ini memanga didesain tidak hanya untuk keperluan masyarakat Indonesia tapi juga untuk masyarakat internasional yang berkunjung ke Indonesia.





1 komentar:

  1. kalau di karimunjawa ada lokasi buat Tracking Mangrove sebagai salah satu spot wisata alam. Kayaknya asyik banget ya naek sampan sembari muter2 di hutan mangrove...

    BalasHapus