10 Desember 2011

10 Konsep Esensial Geografi

10 Konsep Esensial Geografi
Geografi pada dasarnya adalah studi tentang fenomena nyata dalam kehidupan manusia. Fenomena geografis yang ada di sekitar kita adalah produk dari semua keterkaitan spasial antara faktor fisik dan non-fisik. Dalam belajar fenomena geografis, ada pola nyata dan pola-pola abstrak. Pola abstrak dalam bentuk pengertian abstrak yang disebut konsep.


Ada 10 konsep penting dari geografi sebagai berikut:

1. Konsep Lokasi
Konsep lokasi dalam geografi menganalisis aspek-aspek positif dan negatif dari suatu tempat di permukaan bumi.

Konsep lokasi biasanya digunakan untuk menjawab pertanyaan di mana lokasi geografis dibagi dalam dua jenis, yaitu:
i. Lokasi absolut, yaitu lokasi suatu daerah berdasarkan garis lintang dan bujur.
ii. Relatif lokasi, yaitu lokasi suatu daerah di permukaan bumi yang memiliki sifat berubah karena dipengaruhi oleh daerah sekitarnya. Contoh: Tanah di daerah perkotaan biasanya lebih mahal.

2. Konsep Jarak
Jarak adalah pemisah alami. Jarak berhubungan dengan lokasi dan upaya untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup.
Contoh:
a. Perjalanan jarak untuk mengangkut bahan baku ke pabrik, mempengaruhi jumlah biaya tranportational.
b. Lahan yang terletak jauh dari jalan raya lebih murah.


3. Konsep achievability
Achievability terkait dengan kondisi permukaan bumi. Sebagai contoh: suatu daerah terisolasi karena kondisi permukaan bumi yang yang menyebabkan ia sulit untuk mencapai. Ketergantungan umumnya perubahan sesuai dengan perkembangan ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi dan transportasi.
Contoh: Sebuah desa yang dikelilingi oleh rawa-rawa dan hutan biasanya sulit untuk dicapai daripada sebuah desa yang terletak di pantai.


4. Konsep Pola
Pola ini terkait dengan ketergantungan pada berbagai fenomena geografis di permukaan bumi. Geografi belajar tentang bentuk dan pola penyebaran fenomena geografis.
Contoh:
a. Pola pemukiman di daerah pegunungan yang didominasi oleh pola menyebar.
b. Pola sungai di daerah lipat umumnya teralis.

5. Konsep Morfologi
Konsep morfologi sesuai dengan bentuk permukaan bumi sebagai hasil dari kekuatan endogenic dan exogenic.
Contoh: tanah rendah di sepanjang pantai utara Jawa didominasi oleh perkebunan tebu.

6. Konsep Aglomerasi
Aglomerasi tersebar yang cenderung kelompok di daerah yang relatif sempit dan paling menguntungkan.

7. Konsep Nilai Utilitas
Nilai utilitas adalah fenomena geografis atau sumber daya alam di permukaan bumi yang relatif satu sama lain antar daerah.
Contoh:
a. Laut memiliki nilai utilitas lebih untuk nelayan, dibandingkan dengan petani.
b. Hutan memiliki nilai utilitas lebih untuk pecinta alami dibandingkan dengan siswa.

8. Konsep Interaksi
Interaksi adalah hubungan timbal balik antara dua daerah atau lebih yang dapat menghasilkan fenomena baru, penampilan dan masalah. Dalam interaksi, satu fenomena tergantung pada yang lain.
Contoh: Interaksi kota-desa terjadi karena ada perbedaan potensi alam, misalnya: desa memproduksi bahan baku, sementara kota ini menghasilkan produk industri. Karena kedua daerah saling membutuhkan, maka interaksi yang terjadi.

9. Konsep Diferensiasi Daerah
Diferensiasi sesuai dengan karakteristik wilayah antardaerah di permukaan bumi. Konsep diferensiasi area digunakan untuk mempelajari fenomena perbedaan geografis antara satu daerah lain di permukaan bumi.
Contoh: jenis tanaman dibudidayakan di dataran tinggi akan berbeda dari jenis-jenis tanaman di dataran rendah. Contoh rinci ditemukan di iklim Junghuhn, misalnya:
a. Zona ketinggian 0-700m, jenis-jenis tanaman budidaya adalah: tebu, kelapa dan jagung.
b. Zona ketinggian 700-1500m, jenis-jenis tanaman budidaya adalah: teh, kopi, kakao, tembakau dan kina.
c. Zona ketinggian 1500-2500m, memiliki tanaman seperti pinus dan pohon Casuarinas.
d. Zona ketinggian lebih dari 2500m, jenis tanaman yang didominasi oleh jamur.

Selain itu, konsep diferensiasi daerah juga dapat digunakan untuk melihat jenis mata pencaharian, misalnya penduduk yang hidup di wilayah pesisir memiliki tudung berarti dominan sebagai nelayan, yang berbeda dari orang-orang yang hidup di dataran rendah yang cenderung bekerja sebagai petani sebagai alat mereka mata pencaharian.

10. Konsep keterkaitan spasial
Keterkaitan spasial menunjukkan hubungan antara satu fenomena tersebar dan lainnya, baik dari segi fenomena fisik atau non-fisik.
Contoh:
Daerah pedesaan dan perkotaan, misalnya: penduduk di wilayah perkotaan perlu makanan dari daerah pedesaan, di sebaliknya penduduk dari daerah pedesaan perlu memasarkan produk alami mereka ke kota.

19 komentar:

  1. terima kasih infonya pak

    BalasHapus
  2. terima kasih infonya pak

    BalasHapus
  3. makasih banyak infonya, sangat berguna..

    BalasHapus
  4. makasih banget y... sngt membantu

    BalasHapus
  5. thanks bangett yaa :)

    BalasHapus
  6. makasihh bangettt infonya....dengan gampang saya bisa mengerjakan tugas dari guru saya #hehehe

    BalasHapus
  7. putri aprilia eka rahmani16 September 2012 pukul 04.56

    Terimakasih atas infomarmasinya

    BalasHapus
  8. terimakasih atas infonya sangat jelas dan singkat...
    lanjutkan...

    BalasHapus
  9. ijin untuk digunakan sebagai refrensi tugas.. syukron.. :)

    Kunjungi blog saya: http://novatrihardian.blogspot.com/

    BalasHapus
  10. thanks infonya :) aku juga sekolah di SMA Muhamadiyah 1 bandung :D

    Luthfia nur f

    BalasHapus