Metode untuk Mengukur Suhu Star
Bagaimana astronom mengukur suhu bintang? Pertanyaan sering membuat kita berpikir, itu adalah mengingat jarak antara bintang dengan bumi sangat jauh, kemampuan khususnya manusia terbatas. Sampai saat ini, manusia belum mampu untuk membuat pesawat yang dapat mendarat di salah satu bintang penghuni alam semesta. Meskipun astronom menggunakan teleskop besar dalam mengamati bintang, tetapi bintang diamati hanya terlihat sebagai titik cahaya lemah.
Para astronom mengukur suhu bintang dengan menggunakan teleskop besar, karena teleskop yang lebih besar kekuatan yang lebih besar pembesaran. Bintang bisa difoto dengan menggunakan teleskop, cahaya dari bintang yang dikumpulkan oleh lensa di fokus yang dilengkapi oleh film. Walaupun telah diperbesar oleh perangkat lengkap, sering cahaya yang diterima oleh teleskop masih lemah, maka diperlukan waktu lebih lama untuk fotografi. Untuk itu dapat dipelajari dengan hati-hati, cahaya bintang dibiaskan oleh prisma, cahaya dibiaskan disebut spektrum.
Dekomposisi cahaya melalui prisma kaca menjadi spektrum sangat penting dalam menentukan suhu bintang, karena besar atau kecil dari suhu bintang dapat diamati melalui penguraian warna cahaya bintang itu. Jadi warna bintang bisa dijadikan acuan untuk menentukan derajat dari suhu bintang tinggi dan rendah.
Sebagai contoh, bintang yang memiliki warna merah biasanya suhunya kurang panas, pada warna kuning sebaliknya berarti warna putih kebiruan panas dan lebih panas dari warna merah dan kuning. Astronom Jadi, dalam menentukan suhu bintang, mereka tidak hanya menggunakan teleskop, tetapi mereka menggunakan alat pengukur dan membuat perhitungan dengan menggunakan komputer.
Berdasarkan volumenya, bintang di alam semesta dibagi menjadi tiga jenis yaitu bintang raksasa, bintang menengah dan bintang kerdil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar